TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang terus menggesa penanganan kasus stunting di Kota Tanjungpinang.
Data menunjukkan, saat ini kasus stunting pada anak mencapai 478 kasus untuk wilayah Tanjungpinang.
Tingginya kasus stunting ini membuat Pemko Tanjungpinang membentuk tim Audit Kasus Stunting (AKS) untuk membahas penanganan kasus, percepatan penangangan kasus serta cara evaluasi kasus stunting tersebut.
“Angka kasus tersebut harus ditangani sedini mungkin. Karena itu, butuh penanganan serta evaluasi dari tim AKS,” ucap Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang, Selasa (1/11/2022).
Ia menekankan agar tim AKS lebih fokus terhadap kasus-kasus menjelang pasangan yang akan menikah, kemudian ibu hamil, hingga pola asuh yang juga dapat menyebabkan terjadinya stunting.
“Mencegah hal itu sejak awal perlu koordinasi dengan KUA untuk data calon pengantin yang akan menikah,” kata Endang.
Baca juga: Gubernur Kepri Dorong Remaja Putri Konsumsi Tablet Tambah Darah, Cegah Anak Lahir Stunting
Dalam rangka merancang program, Endang menyarankan agar tim melakukan analisa data terlebih dahulu, sehingga ada acuan kerja dalam menentukan permasalahan. Dengan begitu tim punya data akurat.
“Saya yakin tim AKS dapat merancang program-program efektif dan melakukan input data untuk acuan audit sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting,” harapnya.
Selain itu, ia mengharapkan orang tua asuh bagi anak stunting bisa bertambah.
“Saat ini terdapat 27 orang tua asuh bagi anak stunting yang turut memperhatikan dan memenuhi kecukupan gizi anak stunting. Mudah-mudahan jumlah ini terus bertambah, agar anak-anak kita tercukupi kebutuhan gizi nya dan menjadi anak-anak yang sehat serta cerdas,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Nugraheni Purwaningsih menjelaskan, tim AKS ini dibagi menjadi dua bagian yaitu tim teknis dan tim pakar.
Kepala puskesmas sebagai tim teknis serta ahli gizi dan ahli anak sebagai tim pakar.
Baca juga: BKKBN Kepri Ungkap Ciri Bayi Stunting, Ingin 2024 Prevalensi di Batam Jadi Nol Persen 
“Tim yang sudah dibentuk tidak hanya untuk tahun 2022 ini saja, melainkan seterusnya dalam hal penanganan stunting. Mudah-mudahan tim bisa bekerja maksimal dalam tim percepatan stunting kota Tanjungpinang ” ucap Nugraheni
Tim yang terdiri dari beberapa kepala puskesmas, dokter, serta sejumlah jajaran dinas kesehatan ini, diharapkan mampu melaksanakan program kerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

source