Monday, 13 Rabiul Akhir 1444 / 07 November 2022
Monday, 13 Rabiul Akhir 1444 / 07 November 2022
Kamis 20 Oct 2022 15:05 WIB
Red: Indira Rezkisari
Apoteker beraktivitas di salah satu apotek di Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (19/10/2022). Kementerian Kesehatan menginstruksikan seluruh apotek yang beroperasi di Indonesia untuk sementara ini tidak menjual obat bebas dalam bentuk sirop ke masyarakat. Instruksi tersebut dikeluarkan sebagai kewaspadaan atas temuan gangguan ginjal akut progresif tipikal yang mayoritas menyerang usia anak di Indonesia. Republika/Abdan Syakura
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Apoteker memiliki peran penting untuk mengedukasi dan membuat masyarakat cermat dalam memilih dan mengonsumsi obat. Terutama di saat ini kala muncul fenomena penyakit gangguan ginjal akut atipikal.
Di beberapa wilayah, pakar dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Muchtaridi mengatakan, masih ditemukan masyarakat yang menggunakan obat untuk penggunaan yang bukan semestinya. Bahkan, ada yang menggunakan obat-obatan khusus untuk manusia, tetapi diberikan kepada hewan.
“Di Indonesia edukasi tentang obat masih kurang. Apoteker harusnya berperan di sini,” kata Muchtaridi, Kamis (20/10/2022).
Selain itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia juga masih banyak yang belum memahami mengenai warna tanda dalam kemasan obat. Padahal, tanda tersebut berfungsi menjelaskan mengenai golongan obat, kegunaan, serta cara penggunaannya.
“Misalnya, masyarakat menganggap warna hijau itu obat bebas. Jadi, bisa dikonsumsi dengan bebas, padahal kan bisa bahaya. Itu edukasinya yang kurang,” kata dia.
Untuk itu, katanya, apoteker punya wewenang dalam memutuskan kelayakan suatu jenis obat untuk dikonsumsi kepada pasien sesuai dengan kondisinya. Dia mendorong kurikulum pendidikan farmasi maupun apoteker perlu diperkuat. Salah satu yang perlu diperkuat adalah materi stabilitas obat.
Dia menilai kasus dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol di Gambia merupakan bukti bahwa stabilitas suatu obat tidak bisa diabaikan, karena bakal berdampak bagi penggunanya. “Misalnya, ketika aspirin terkena air atau lembab, itu jangan dimakan, karena akan terpecah menjadi asam atetat dan menjadi racun kalau dimakan. Masyarakat tidak paham, yang paham apoteker,” kata dia.
Dapatkan Update Berita Republika
Akhiri Tren Negatif, Liverpool Kalahkan Tottenham dengan Skor 2-1
Aston Villa Menang 3-1 dari Manchester United
Livescore; Manchester United Tenggelam di Markas Aston Villa
Livescore; MU Tertinggal 1-2 dari Tuan Rumah Aston Villa pada Babak Pertama
Haaland Bangga City Menang Meski Lewat Penalti Menit Terakhir
Kalimantan
Pengendalian pencemaran harus bisa menyelesaikan tentang pengolahan sampah.
Keuangan
Total 356 pertunjukan di acara tersebut yang dihadiri sekitar 15 ribu peserta
Hukum
Semua sangkaan itu menuding Ferdy Sambo atas kuasa kepangkatan dan jabatannya.
Keuangan
Penguatan dolar AS diprediksi terus berlanjut dan akan menekan nilai tukar berbagai mata uang, termasuk rupiah.
Lingkungan Hidup Dan Hutan
Kebakaran hutan dan lahan pada 2020, 2021, dan 2022 turun signifikan dibanding 2019.
8 PHOTO
8 PHOTO
8 PHOTO
6 PHOTO
6 PHOTO
Senin , 07 Nov 2022, 01:55 WIB
Ahad , 06 Nov 2022, 19:14 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved