Bisnis.com, JAKARTA – Sederet saham emiten rumah sakit tercatat membukukan penurunan kinerja keuangan hingga kuartal III/2022. Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih emiten rumah sakit rata-rata terkoreksi pada 9 bulan 2022.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menjelaskan bahwa meskipun mengalami penurunan kinerja hingga kuartal III/2022, saham emiten rumah sakit masih memiliki prospek positif menjelang akhir tahun 2022.
Menurutnya, prospek pertumbuhan emiten rumah sakit datang dari perkiraan kenaikan kasus Covid-19 varian XBB di kuartal IV/2022.
“Ada potensi peningkatan di kuartal IV/2022 karena kenaikan kasus Covid-19 varian XBB, sehingga masyarakat membutuhkan layanan kesehatan dari RS seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat,” kata Cheril kepada Bisnis.com, Minggu (6/11/2022).
Kendati demikian, menurutnya masih terdapat sentimen negatif yang dapat memberatkan kinerja emiten rumah sakit. Sentimen tersebut adalah turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Cheril menilai pelemahan rupiah terhadap dolar AS dapat berdampak negatif karena banyak obat-obatan dan peralatan kesehatan yang diimpor.
Jasa Utama Capital Sekuritas memilih saham PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk. (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) sebagai top picks. Kedua saham tersebut memiliki target price yakni Rp3.000 untuk MIKA dan Rp1.600 untuk HEAL.
Pada penutupan perdagangan Jumat (4/11/2022), saham MIKA tercatat ditutup menguat 80 poin atau 3 persen ke level 2.750. Saham MIKA telah menguat 21,68 persen sejak awal tahun atau year to date (ytd) dan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp39,18 triliun.
Sementara itu, saham HEAL ditutup melemah 25 poin atau 1,61 persen ke level 1.525. Saham HEAL tercatat telah menguat 42,52 persen sejak awal tahun dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp22,78 triliun.
Adapun berdasarkan catatan Bisnis.com, sebanyak enam emiten rumah sakit telah mengeluarkan laporan keuangan kuartal III/2022 hingga hari ini, Minggu (6/11/2022). Enam emiten rumah sakit tersebut adalah MIKA, HEAL, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK), PT Murni Sadar Tbk. (MTMH), dan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME).
Masing-masing rumah sakit ini mencatatkan koreksi pendapatan, kecuali SAME yang pendapatannya naik 3 persen menjadi Rp1,01 triliun pada 9 bulan 2022.
Begitu juga dengan laba bersih yang terkoreksi, dengan SAME mencatatkan koreksi paling dalam pada pos rugi neto sebelum penyesuaian merging entities yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,17 miliar dibandingkan dengan laba bersih Rp148 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

source