Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, tertarik dalam bidang ekonomi dan politik.
Selanjutnya
Tutup
Nyatanya adanya pandemi COVID-19 pun menyebabkan banyak dampak negatif yang dirasakan pada negara-negara yang terdampak mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, politik, ekonomi terkhusus dalam bidang ekonomi ini COVID-19 menghadirkan dampak terhadap nilai tukar beberapa negara, yang terdampak oleh adanya pandemi COVID-19 yang menimbulkan beberapa pergerakan terkait kemajuan perekonomian negara yang terdampak, ini artinya adanya pandemi ini merupakan suatu ancaman resensi global. Resensi global sendiri merupakan adanya keadaan ekonomi secara global dimana ekonomi tersebut mengalami penurunan. Ini terbukti dari banyaknya negara yang mengalami inflansi dikarenakan oleh Pandemi ini. Contohnya di indonesia nyatanya pandemi ini menyebabkan adanya perubahan nilai tukar indonesia terhadap negara lain serta banyak negara lain yang juga mengalami perubahan nilai tukar dengan negara lainnya.
Tak hanya COVID-19 saja, adanya perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina pun turut serta menyebabkan adanya ancaman resesi global terutama terkait harga pangan, energi serta pupuk yang harganya melonjak. Saat ini dengan adanya kedua masalah ini ancaman resesi global sangat amat sulit untuk dihindari. Adanya lockdown yang sempat dilakukan oleh beberapa negara berpengaruh seperti china terkait pencegahan pandemi. Dan adanya blokade Rusia-Ukraina menambah kehawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi, hal tersebut pun memunculkan kemungkinan meningkatnya resiko terhadap ekonomi dunia yang ditakutkan akan mengalami kontraksi. Banyak negara di dunia khususnya Eropa sangat amat bergantung pada minyak dan gas Rusia. Hal ini menyebabkan banyak negara-negara Barat terus ikut serna berencana guna mengurangi ketergantungan mereka pada pasokan energi dari Rusia.
Inflansi yang di alami indonesia dikarenakan Pandemi dan perang Rusia-Ukraina ini nyatanya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Argentina dan Turki. Ketahanan indonesia ini sendiri erat hubungan dengan besarnya pasar domestik indonesia yang mampu menopang sebgaian pertumbuhan ekonomi. Ditambah lagi kenaikan harga komoditas di pasar global pun membantu indonesia untuk bisa bertahan, hal ini disebabkan karena indonesia banyak melakukan ekspor hasil tambang serta minyak kelapa sawit. Namun hal ini tidak bisa membuat Indonesia merasa puas, karena ancaman resesi global ini akan terus ada dan mengancam selama kondisi dunia terkait pandemi dan perang Rusia-Ukraina belum terselesaikan dengan baik. Pasalnya krisis ekonomi global yang lebih parah yang tengah dihadapi oleh negara negara lain dapat menular ke negara lainnya seperti indonesia melalui banyak pintu-pintu lainnya.
Hal ini merujuk pada pernyataan yang di ungkapkan oleh menteri komunikasi dan informatika, Rudiantara pada tahun 2017 perekonomian di indonesia dinyatakan stabil dalam 10 tahun terakhir ini, perekonomian indonesia dinilai stabil bila di bandingkan dengan negara lainnya, namun setelah penelusuran dan diskusi yang sudah dilakukan nyatanya perekonomian indonesia mengalami tren menurun ini sudah terjadi semenjak belum adanya pandemi COVID-19, setelah sempat stabil pada tahun 2013-2019. kondisi penurunan pertumbuhan ekonomi indonesia ini semakin diperparah oleh datangnya pandemi COVID-19 yang menyerang pada tahun 2020.
Mengacu pada hasil analisa yang saya lakukan merujuk pada kenyataan sekarang faktor dari penurunan ekonomi indonesia adalah hutang yang berlebihan, inflasi yang semakin tahun semakin meninggi serta goncangan ekonomi secara tiba tiba seperti yang terjadi pada saat pandemi datang goncangan ekonomi itu terjadi, banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan, banyaknya usaha yang gulung tikar karena terdampak oleh pandemi COVID-19.
Apabila tidak ada penanganan dari dampak pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina ini secara cepat dan tepat, ditakutkan akan terjadi kepanikan secara meluas dalam jangka waktu yang panjang sehingga dapat menimbulkan snowball effect. Terlebih di Indonesia yang dapat menghadirkan serangan terhadap dollar AS yang semakin membesar, maka dapat mengakibatkan krisis yang sangat amat buruk,. Nilai tukar mata uang yang bergejolak ini tidak hanya terjadi di indonesia saja tapi terjadi pula dinegara lainnya yang terdampak, ini menjadi bukti bahwa Pandemi COVID-19 tak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan namun ikut menyebabkan tidak stabilnya perekonomian global termasuk indonesia.
Referensi;
Aco, Hasanudin. (2022). Dampak Perang Rusia Vs Ukraina Presiden Bank Dunia Sebut Ancaman Resesi Global di Depan Mata. TribunNews https://www.tribunnews.com/internasional/2022/05/26/dampak-perang-rusia-vs-ukraina-presiden-bank-dunia-sebut-ancaman-resesi-global-di-depan-mata
Devi Prasad Dash, N. S. (2022). PANDEMICS, LOCKDOWN AND ECONOMIC GROWTH: A REGION-SPECIFIC PERSPECTIVE ON COVID-19. Buletin Ekonomi Dan Perbankan , Vol 25.
Haryanto. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah dan. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning , Vol. 4 No. 2.