Media Ekonomi dan Bisnis
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Infeksi COVID-19 di Kalimantan Timur bertambah hampir 1.000 kasus baru dalam sepekan hari Selasa. Zona merah menjadi enam daerah setelah bertambah empat kabupaten dan kota. Namun demikian keterisian tempat tidur di rumah sakit masih relatif aman.
Infeksi COVID-19 menjadi 211.299 sejak pandemi COVID-19 pada Maret 2020 lalu hingga hari Selasa. Sedangkan pasien berstatus perawatan ada 1.121 orang, di mana 505 di antaranya ada di Balikpapan.
Pasien sembuh dilaporkan ada 204.431 orang sejak awal pandemi dan pasien dilaporkan meninggal menjadi 5.747 orang.
Dengan demikian dalam sepekan terakhir sejak 25 Oktober 2022 terjadi kenaikan 919 kasus infeksi COVID-19 baru, jauh lebih rendah dari pasien sembuh yang hanya bertambah 327 orang. Masih di periode yang sama ada 7 orang meninggal dunia.
Pada 25 Oktober dua kota Balikpapan dan Samarinda berada di zona merah, bertambah 4 daerah kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kutai Barat hari Selasa. Dinas kesehatan mengklasifikasikan zona merah adalah daerah memiliki lebih dari 51 orang berstatus perawatan COVID-19 atau disebut kasus aktif.
“Tren kasus (terkonfirmasi positif) harian memang naik. Tapi BOR (Bed Occupancy Rate/keterisian tempat tidur perawatan COVID-19) masih aman,” kata Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dalam pernyataannya kepada niaga.asia Selasa.
Secara umum rata-rata keluhan yang disampaikan pasien terinfeksi COVID-19 adalah batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
“Kenaikan kasus harian ini tidak dibarengi dengan lonjakan perawatan di rumah sakit. Kalau tahun lalu kan terjadi lonjakan di rumah sakit karena tempat tidur untuk perawatan intensif tidak ada. Jadi secara umum BOR masih aman,” ujar Jaya.
Meski demikian pekan lalu Dinas Kesehatan Kalimantan Timur telah menginstruksikan rumah sakit dan Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kabupaten dan kota, agar mempersiapkan diri menerima pasien apabila memerlukan perawatan.
“Memang sudah ada laporannya (pasien dirawat si rumah sakit).Termasuk rumah sakit tipe C ya. Saya dapat informasi dari salah satu rumah sakit tipe C di Samarinda, ada yang dirawat di situ,” Jaya Mualimin menerangkan.
“Pengalaman dari tahun pertama (pandemi COVID-19) agar tidak terlalu over protective karena kita kan sudah tahu bagaimana penularannya. Kalau dulu kan ketemu orang (pasien) bisa takut. Sekaranh taat protokol kesehatan dengan tidak akan terpapar,” Jaya Mualimin menambahkan.
Kasus aktif tertinggi di Kalimantan Timur berada di kota Balikpapan. Selain sebagai pintu utama keluar masuk Kalimantan Timur baik jalur udara maupun laut, di Balikpapan juga menjadi tempat banyak pekerja kegiatan proyek nasional.
Meski tren kasus infeksi COVID-19 naik dalam satu pekan terakhir, Dinas Kesehatan belum memiliki data rinci terkait status vaksinasi pasien bersangkutan. Baik itu vaksin dosis 1, 2, dosis 3 atau suntikan penguat pertama maupun dosis 4 atau suntikan penguat kedua.
“Saya akan telusuri status vaksinasi itu. Mudah-mudahan bisa kita dapatkan dari laporan harian,” demikian Jaya Mualimin.
Dinas Kesehatan melaporkan ada 3.260.705 orang di Kalimantan Timur yang menjadi target sasaran vaksinasi COVID-19. Cakupan dosis 1 adalah 2.978.645 orang (91,35%), dosis 2 adalah 2.615.381 (80,21%) dan dosis 3 adalah 1.118.077 (45,14%).
Sedangkan dosis 4 yang ditujukan bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Kalimantan Timur, untuk tahap pertama baru mencapai 15.303 orang (54.23%) dari target sasaran 28.218 orang.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi