Foto yang diambil pada 21 April 2020 ini menunjukkan pompa-pompa minyak beroperasi di Willow Springs Park di Long Beach, California, AS. Harga minyak dunia pada awal perdagangan Kamis, 23 April 2020 di Asia terus menunjukkan penguatan. (Foto: Apu GOMES / AFP)
JAKARTA, investor.id – Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi naik didukung oleh optimisme OPEC akan permintaan minyak dunia. Meski demikian, rencana pengenaan pajak tinggi oleh Biden dan tanda-tanda peningkatan infeksi Covid-19 di Tiongkok memberikan tekanan pada harga minyak.
Tim Research and Development ICDX mengatakan, dalam laporan Outlook Minyak Dunia 2022 yang dirilis hari Senin, OPEC mengatakan permintaan minyak dunia akan mencapai 103 juta bph pada 2023 atau naik 2.7 juta bph. Selain itu, OPEC juga menaikkan proyeksi permintaan jangka menengah pada 2030 menjadi 108.3 juta bph, dan tahun 2045 menjadi 109.8 juta bph. Meski demikian, dibutuhkan jumlah investasi untuk sektor minyak senilai US$ 12,1 triliun hingga tahun 2045, ungkap Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais pada hari Senin.
Baca juga: Minyak Merosot Tertekan Kenaikan Produksi AS
Tim Research and Development ICDX menambahkan, Presiden Joe Biden melontarkan ancaman bagi perusahaan minyak dan gas di AS agar meningkatkan produksi dan kapasitas penyulingan, serta menurunkan harga bahan bakar ke retail, jika tidak maka akan dikenakan pajak yang lebih tinggi dan potensi pembatasan lainnya, ungkap seorang pejabat Gedung Putih pada hari Senin. Beberapa anggota senat dari partai Demokrat menyuarakan dukungan untuk usulan pajak tersebut.
“Produksi minyak AS pada bulan Agustus dilaporkan mencapai hampir 12 juta bph, yang sekaligus merupakan level tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid-19,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Saudi dan UEA Bilang Dunia Perlu Naikkan Produksi Minyak
Tim Research and Development ICDX menyebut, turut membebani pergerakan harga minyak, mendekati musim dingin, kota-kota di Tiongkok bagian utara, terutama dekat perbatasan internasional seperti Mudanjiang di provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Korea Utara, dan Dandong, Suihua, Ruili – kota-kota yang dekat dengan perbatasan Korea Utara, Rusia dan Myanmar, menunjukkan peningkatan kasus infeksi baru dan berpotensi mengarah pada pembatasan baru.
Otoritas kesehatan pada hari Senin melaporkan angka infeksi baru di Tiongkok secara total telah mencapai 2,898 kasus pada 30 Oktober, yang sekaligus menandai peningkatan harian melampaui 2.000 kasus untuk hari kedua berturut-turut.
Baca juga: Ekonomi Tiongkok Alami Kontraksi, Minyak Ikut Terpukul
Lebih lanjut Tim Research and Development ICDX mengatakan, indikator dalam waktu dekat yang dipantau oleh pasar adalah laporan dari grup industri American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 16.30 EDT (Rabu pukul 3.30 WIB), dan kemudian disusul oleh laporan versi pemerintah pada Rabu pukul 10.30 EDT (21.30 WIB).
“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 92 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 84 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Biden Ancam Kenakan Pajak Raksasa Minyak yang Cari Untung dari Perang
Minyak Merosot Tertekan Kenaikan Produksi AS
Ekonomi Tiongkok Alami Kontraksi, Minyak Ikut Terpukul
Minyak Turun 1% Akibat Tiongkok Perluas Pembatasan Covid-19
Terpopuler
01
Saham Unilever (UNVR) ARB, Apa Penyebabnya?
Senin, 31 Oktober 2022 | 10:12 WIB
02
Top! Investor Asing Borong Saham Rp 963,54 Miliar, Berikut Daftar Sahamnya
Senin, 31 Oktober 2022 | 17:56 WIB
03
OneMed (OMED) Tetapkan Harga IPO di Batas Bawah
Selasa, 1 November 2022 | 09:37 WIB
04
Adaro (ADRO) Labanya Melesat 366%
Selasa, 1 November 2022 | 06:32 WIB
05
BPOM Kenai Sanksi, Berikut Profil PT Yarindo Farmatama
Senin, 31 Oktober 2022 | 20:17 WIB
Terkini
Kimia Farma Gelar UMKM Academy
Selasa, 1 November 2022 | 21:25 WIB
Bank BTPN (BTPN) Kantongi Laba Bersih Rp 2,41 Triliun di Kuartal III
Selasa, 1 November 2022 | 20:42 WIB
Pendapatan Adhi Karya (ADHI) Naik 24,2%, Labanya?
Selasa, 1 November 2022 | 20:39 WIB
Sederet Capaian PLN Wujudkan Transisi Energi
Selasa, 1 November 2022 | 19:53 WIB
Telkom-PT Pengelola Pasar Induk Caringin Jalin Kemitraan
Selasa, 1 November 2022 | 19:37 WIB
Anda belum login
Anda belum login
Sign InorSign Up
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Pencarian
INVESTOR.id
Copyright ©2022 Investor Daily. All Rights Reserved