Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus infeksi Covid-19 di Malaysia kembali naik. Akibatnya, belum genap dua bulan pencabutan aturan penggunaan masker, warga Negeri Jiran kembali diminta untuk mengenakan kembali maskernya.
Menteri Kesehatan sementara Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan sangat merekomendasikan agar warga Malaysia kembali mengenakan masker untuk melawan gelombang kecil infeksi Covid-19. Meskipun penggunaannya masih bersifat sukarela.
Selama konferensi pers di Putrajaya pada Senin Khairy mengatakan infeksi baru melonjak 16,5% menjadi 16.917 kasus antara 23 hingga 29 Oktober. Ini dibandingkan dengan 14.250 kasus pada minggu sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jumlah ini termasuk empat kasus varian XBB baru, yang dikatakan resisten terhadap vaksin dan antibodi dari infeksi sebelumnya. Jumlah pasien di rumah sakit per 100.000 orang juga melonjak 14%.
Meski kasus naik, kata Khairy, penggunaan tempat tidur ICU akibat infeksi Covid-19 hanya tumbuh 2% selama periode ini. “Kami menemukan bahwa dalam hal masuk ke rumah sakit pemerintah, yang paling banyak adalah mereka yang memiliki gejala ringan, bukan gejala yang serius,” katanya, mengutip laporan Malay Mail.
Khairy mengatakan kementerian tidak yakin apakah gelombang akan memburuk. Namun, tegasnya, Malaysia akan mengandalkan upaya masyarakat untuk mencegah situasi memburuk.
Pemerintah telah melonggarkan pembatasan ketika Malaysia memasuki fase endemik sehubungan dengan Covid-19. Pada 1 Mei, peraturan itu mencabut persyaratan untuk mengenakan masker di luar ruangan, meskipun tetap merekomendasikan penggunaan masker di tempat ramai dan untuk individu berisiko tinggi, dan check-in MySejahtera.
Penggunaan masker di dalam ruangan juga menjadi opsional empat bulan kemudian pada 7 September. Sementara penerbangan membatalkan persyaratan pada 29 September.
Menurut data Worldometers pada Selasa (1/11/2022), Malaysia kini mencatat total 4.902.964 kasus infeksi, naik 2.913. Terdapat 36.475 jiwa kematian.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT