JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) resmi menggandeng empat Perusahaan Healthcare global. Induk Holding BUMN Farmasi itu pun telah melakukan penandatangan kerjasama (MoU).
Bio Farma menggandeng Suzhou Ronnsi Pharma Co., Ltd (Ronsi). Kerja sama ini terkait pengembangan Supply Agreement Active Pharmaceutical Ingredients (API) untuk produk Enoxaparin dari Ronsi, yang akan diformulasi di Bio Farma.
Di mana produk ini ditargetkan dijual untuk pasar ekspor. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dengan President Director Ronsi Yiming Yao. Demikian dikutip dari keterangan Bio Farma, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Ekonomi Digital Bakal Tembus Rp4.500 Triliun, RI Butuh 17 Tenaga Kerja Melek Teknologi
Penandatanganan kedua antara Bio Farma dengan ConnectedLife Health Singapore, berupa kerjasama komersialisasi layanan preventif care di Indonesia, ditandatangani oleh Honesti Basyir dengan CEO ConnectedLife Health Singapore Daryl Arnold.
Penandatanganan MoU ketiga antara Bio Farma dengan Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, yang dilakukan oleh Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi dan Direktur Pemasaran Bugy Riagandhy.
Baca Juga: 6 Fakta BUMN-BUMN Dapatkan Tender Proyek IKN, Berikut Daftar dan Nilainya
MoU ini berkaitan dengan pengembangan layanan preventive care system untuk memonitor kesehatan dan aktivitas fisik peserta mandiri.
Sebelumnya, Bio Farma lebih dulu melakukan penandatangan kerja sama dengan produsen obat-obatan asal Inggris, Profactor Pharma. Kerja sama kedua entitas tersebut untuk memperkuat sistem kesehatan dalam negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat pemerintah melalui BUMN tengah memperkuat sistem kesehatan nasional. Salah satunya, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Baca Juga: Konvoi Armada Ungu Menandai Dibukanya Taco Bell Paramount Gading Serpong
“Salah satunya lewat kerja sama Bio Farma dan perusahaan farmasi Inggris, Profactor Pharma, dalam menyediakan produk farmasi yang terjangkau,” ujar Erick melalui akun instagram beberapa waktu lalu.
Bio Farma dan Profactor Pharma, lanjut Erick, akan mengembangkan obat pencegahan pendarahan akibat hemofilia dan gangguan pembekuan darah genetik.
Dia memastikan pengembangan tersebut mampu mengatasi ketersediaan obat hemofilia yang selama ini masih menjadi kendala.
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2022 Okezone.com,
All Rights Reserved