ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) RI mengofirmasi tren kasus gagal ginjal akut misterius pada anak telah menurun. Oleh karenanya, ia menyebut hal ini tidak perlu dikaitkan dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
“KLB itu dibikin kalau kasus naik. Sekarang kasusnya menurun dengan sangat drastis. Jadi, agak lucu juga kalau kita tetapkan KLB sekarang karena kasusnya sudah hampir tidak ada,” kata Budi saat ditemui di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (30/10/2022).
Saat ini, dugaan terkuat penyebab kasus gagal ginjal misterius adalah obat sirup yang tercemar etilon glikol dan dietilen glikol. Sebab, sejak penjualannya diberhentikan, angka laporan gagal ginjal akut pada anak kian sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, Menkes menyebut belakangan ini sudah hampir tidak ada laporan masuknya pasien gagal ginjal akut misterius di RSCM.
“Penyebabnya kemungkinan besar karena obat karena begitu diberhentikan turunnya lebih 95 persen di RSCM,” bebernya.
“RSCM yang tadinya bisa masuk 4-5 hari, sudah beberapa hari ini kosong. Kemarin masuk satu tapi sudah lama,” imbuhnya.
Penurunan ini pun didukung pula dengan kehadiran penawar bernama fomepizole dari berbagai negara, seperti Singapura, dan Australia. Terlebih baru-baru ini, Jepang memberikan 200 dosis fomepizole yang nanti akan disebar ke seluruh rumah sakit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT