Penggunaan energi fosil secara masif tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Hal ini pada akhirnya akan menambah beban anggaran dan memengaruhi perekonomian negara.
Aktivitas penambangan batubara di salah satu wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu wilayah yang paling banyak menerbitkan izin tambang. Eksploitasi batubara banyak menyebabkan degradasi lingkungan karena banyak perusahaan tambang yang enggan merehabiltasi lahan bekas tambang.
JAKARTA, KOMPAS — Sampai sekarang, beberapa negara masih memberikan subsidi yang besar pada penggunaan energi fosil. Padahal, penggunaan energi fosil secara masif tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat yang pada akhirnya akan menambah beban anggaran dan memengaruhi perekonomian negara.
Hal tersebut terangkum dalam laporan terbaru yang disusun The Lancet Countdown on Health and Climate Change. Laporan bertajuk ”Health at The Mercy of Fossil Fuels” ini menyoroti penggunaan energi fosil yang menambah dampak terhadap kesehatan dari berbagai krisis yang telah terjadi selama ini.
Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh P.K. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama sejak 28 Juni 1965.

Mengusung semboyan “Amanat Hati Nurani Rakyat”, Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam.

source