Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Jakarta, IDN Times – Pandemi selalu memberi dampak tersendiri pada tiap generasinya. Sejak era pandemi melanda, banyak tatanan hidup manusia berubah. Bukan cuma dampak risiko pada masalah kesehatan, tetapi juga terasa pada masalah finansial, khususnya bagi generasi lebih muda seperti millennial dan gen z.
Terkini, bayang-bayang ancaman resesi tahun depan terus membayangi Indonesia. Berbagai negara di dunia tengah menghadapi tantangan perekonomian tersebut, dan bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalaminya.
Di tengah ancaman ini, banyak kalangan millenial dan gen z pasti bertanya-tanya, apa yang mesti dilakukan untuk bertahan dan punya karakter tahan banting. Apakah hanya sekadar kurangi budget senang-senang?
Terlebih dari data Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan kalangan muda mendominasi 59 persen komposisi Tingkat Penganguran Terbuka dengan total mencapai 4,98 juta jiwa.
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Imam Gunawan, mengakui ancaman resesi memang kian nyata di depan mata. Dalam hal ini, generasi millenial dan gen z dituntut untuk tangguh.
Imam mengatakan, salah satu kunci yang bisa disiasati dari segala problematika pemuda adalah dengan cara berinovasi dan berkolaborasi dengan bentuk usaha. Bagi yang punya pekerjaan utama, usaha juga disebut bisa jadi kunci untuk penambah penghasilan.
“Resesi, disaster, itu mungkin akan terjadi kapan saja. Tetapi siapa yang bisa melewatinya itu yang keren. Dan kami menggarisbawahi, para millennial dan gen z bisa melewatinya dengan meningkatkan kreativitas, inovasi, atur strategi, dan kolaborasi. Dan itu yang selalu kita tekankan,” kata Imam dalam keterangannya, disitat Senin (24/10/2022).
Baca Juga: Dampak Digitalisasi pada Millennials, Berpotensi Jadi Halusinasi 
Lebih lanjut, dia mengatakan, tantangan pembangunan millennial dan gen z tak hanya dari pemberdayaan pemuda saja, tetapi juga bagi kalangan yang sudah punya potensi untuk dikembangkan pada arah yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Selain itu, mindset millennial dan gen z, dikatakan juga perlu diarahakan pada hal-hal positif yang dapat berdampak untuk diri pribadinya sendiri, sosial lingkungan, dan bangsa. Karena merekalah yang dianggap agen penerus pembangunan di Indonesia.
“Terlebih ke depan persaingan antar-SDM saat ini bukan lagi antarpemuda di Indonesia, melainkan sudah pada tataran antarnegara atau internasional,” katanya.
Kemenpora sendiri, diakui Imam, tak diam terkait pengembangan SDM kalangan muda. Mereka menyatakan telah memasukkan target kinerja kementerian untuk bangun millenial dan gen z untuk jadi generasi lebih unggul dan punya daya saing lewat program kerja. Salah satu yang ditargetkan, yakni pada sektor kewirausahaan pemuda.
Sektor ini, kata dia, menargetkan penciptaan Wirausaha Muda Pemula (WMP) dan berkembang, pengembangan ekosistem kewirausahaan, dan memilih role model wirausaha lewat program apresiasi tingkat nasional.
Baca Juga: Najwa Shihab: Millennials-Gen Z Harus Mampu Bedakan Informasi di Media
Kata ia, program ini juga bisa dimanfaatkan bagi para millennial dan gen z untuk ajukan proposal dengan sistem berbasis elektronik, yang nantinya bakal dapat piagam penghargaan, thropi dan uang pembinaan bagi mereka yang lolos dalam sistem penilaian dan keluar sebagai juaranya.
Bukan cuma itu, mereka juga diharapkan bisa memanfaatkan jejaring para pengusaha pemula dari kalangan millennial dan gen z dan saling bertukar pikiran, hingga bertukar koneksi.
Untuk tahun ini, WMP sendiri diikuti oleh 673 peserta yang terdiri dari 68 persen pria dan 32 persen wanita, dengan pendidikan dari SMA – S3, dan berasal dari 16 provinsi. Nantinya ada 3 finalis untuk setiap kategori yang melaju ke Final yang dilaksankan 25 Oktober 2022.
Para pemenang sedianya akan ikuti kegiatan penghargaan pemuda dan rangkaian hari Sumpah Pemuda di Ibu Kota Negara hingga 29 Oktober 2022.
Kata Imam, momen Sumpah Pemuda juga diharap bisa dijadikan semangat bagi para generasi millennials dan gen z yang menjadi pelaku usaha pemula untuk berikrar berniat menjayakan dirinya sendiri, dan negaranya, di tengah ancaman resesi yang sudah di depan mata.
“Kalau sudah begitu, maka akan tercipta kesejahteraan di masyarakat. Kami harap para pemuda bisa antisipasi ancaman-ancaman dengan kreativitas dan inovasi,” katanya.
kamu sudah cukup umur belum ?

source