ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan di India telah memerintahkan penyelidikan terhadap empat merek obat batuk buatan negara tersebut atas dugaan penyebab kematian 66 anak di Gambia.
WHO mengatakan anak-anak itu meninggal karena cedera ginjal. Dikatakan, ada bahan-bahan yang tidak dapat diterima pada sirup parasetamol yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghubungi regulator obat nasional India pada 29 September lalu untuk memulai penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami meminta WHO membagikan laporan yang menetapkan] hubungan sebab kematian dengan produk medis yang bersangkutan,” demikian pernyataan resmi regulator obat India dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).
Analisis laboratorium WHO mengkonfirmasi temuan dietilen glikol dan etilen glikol yang ‘tidak dapat diterima’ terkandung dalam obat batuk tersebut. Kandungan bahan itu bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
WHO menyatakan zat-zat itu beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal. Efek racunnya dapat mencakup sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT