Makassar, Sonora.ID – Indonesia tengah berjuang menghadapi ancaman Stunting dengan prevalensi nasional masih tinggi yakni 24,4 persen. Sedangkan di Sulawesi Selatan mencapai 27,4 persen. Di sisi lain, target penurunan stunting yang harus dicapai sebesar 14 persen sesuai amanat Perpres Nomor 72 tahun 2021.
Karena itu, Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) menjadi momentum penting bagi BKKBN dalam menggalang dan meningkatkan komitmen seluruh lapisan masyarakat dalam percepatan penurunan stunting.
Demikian seperti disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Andi Ritamariani dalam pidatonya pada puncak Harganas ke 29 yang digelar pada Kamis, (28/7/22). Menurutnya, keluarga telah terbukti menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan utama. Seperti ekonomi,pendidikan dan kesehatan.
“BKKBN selalu antusias untuk menyelenggarakan setiap perhelatan HARGANAS. Kami mencoba menjadikan momentum ini sebagai ajang untuk menguatkan komitmen bersama dalam mengatasi berbagai isu dan berbagai persoalan di masyarakat dan keluarga,” ujar Rita.
Baca Juga: Harganas ke-29, Presiden Tepati Janji Perbaiki Sanitasi untuk Cegah Stunting
Ia menuturkan, HARGANAS merupakan momentum refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Tahun ini, peringatan HARGANAS tahun 2022 mengangkat tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”.
“Tema ini terkait dengan tugas baru yang diberikan Bapak Presiden kepada BKKBN sebagai koordinator penanganan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, dengan target angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen,” sebutnya.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Rita, diperlukan upaya yang serius dan kerja keras dari seluruh pihak, salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitive.
Adapun penyelenggaraan Harganas ke-29 Tahun 2022 memiliki tiga tujuan utama. Pertama, meningkatkan peran stakeholder, tokoh masyarakat dan keluarga dalam pembangunan keluarga. Kedua, meningkatkan kinerja Pengelola dan Petugas Bangga Kencana dalam meningkatkan Program Bangga Kencana. Ketiga, meningkatkan kepedulian keluarga Indonesia dalam pencegahan stunting.

source