HARIANRAKYATACEH.COM – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd, menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue yang diterima oleh staf ahli Sahirman SAg MSi didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Yurnalesti SH.
Penyerahan penghargaan itu atas partisipasi pelayanan KB serentak sejuta akseptor PSA dalam rangka hari keluarga Nasional Harganas ke 29 tahun 2022, pada kegiatan rekonsiliasi stunting tingkat kabupaten di aula Bappeda Simeulue, Rabu, 27 Juli 2022.
Pemkab Pemkab Simeulue sepenuhnya siap untuk mendukung upaya percepatan penurunanstunting. Hal tersebut diungkapkan pada kegiatan rekonsiliasi stunting tingkat Kabupaten Simeulue yang dilaksanakan di aula Bappeda Kabupaten tersebut.
Sahirman menjelaskan, upaya menyelenggarakan percepatan penurunan stunting dengan tujuan menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri MPd mengatakan tahun 2045 sebagai tahun generasi emas, target sasarannya untuk mencapai Indonesia maju, dimana kestabilan penduduk, ekonomi, produktifitas dan kualitas sumber daya manusia. “SDM unggul bangsa maju artinya berkualitas,” katanya.
Dalam Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting. Perpres ini memberikan dasar hukum untuk melakukan penguatan kinerja yang substansi, intervensi serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting.
Konvergensi berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting menjadi kata kunci untuk memastikan program-program intervensi tersebut yang dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga nantinya akan memberikan kontribusi positif pada penurunan stunting di provinsi Aceh dan terkhusus Kabupaten Simeulue.
Untuk menurunkan dan menekan prevalensi stunting perlu adanya sinergitas dan kerjasama lintas sektor dan masing-masing dari kita tentu memiliki peran penting dalam penanganan stunting.
“Mari kita memunculkan alternatif solusi yang dapat diaplikasikan, dalam penanganan stunting di Kabupaten Simeulue yang kita cintai. Semoga dengan ikhtiar kita bersama melalui momentum kegiatan rekonsiliasi stunting tingkat kabupaten ini menjadi awal kebangkitan kasadaran masyarakat dalam upaya mewujudkan kesadaran tentang arti pentingnya pencegahan serta penurunan stunting. (rao)

source