Anda belum login
Anda belum login
Sign InorSign Up
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Email
Password
Nama
Email
Password
Ulangi Password
Pencarian
INVESTOR.id
ilustrasi harga minyak sumber: Antara
JAKARTA, investor.id – Tim Riset ICDX menyebut harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi turun dibebani oleh sentimen dari rilisnya laporan API, komitmen antara Jepang dan Arab Saudi, serta peningkatan Covid di Tiongkok. Meski demikian, isyarat pemberlakuan batas harga minyak Rusia memberikan dukungan pada harga minyak.
Dalam laporan mingguan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin di AS naik masing-masing sebesar 1.86 juta barel dan 1.29 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Juli. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.
“Meski demikian, pasar masih menantikan angka versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah, Energy Information Administration (EIA),” tulis Tim Riset ICDX dalma risetnya, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Riset: Batas Harga Minyak Rusia Bisa Dorong ke US$ 140
Turut meredam gejolak harga minyak, Jepang dan Arab Saudi menyepakati akan bekerja sama dalam upaya menstabilkan pasar minyak global, ungkap Kementerian Luar Negeri Jepang pada hari Selasa. “Upaya tersebut termasuk kerja sama dalam peningkatan tambahan pasokan minyak dari OPEC dan sekutunya,” tambah Tim Riset ICDX.
Dari Tiongkok, Tim Riset ICDX  menmabahkan, semakin meningkatnya kasus Covid menambah kekhawatiran akan membuat permintaan minyak dari negara importir minyak terbesar dunia tersebut ikut menurun. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan kasus infeksi baru per 19 Juli mencapai 1,012 kasus, naik dari 776 kasus sehari sebelumnya, dan sekaligus pertama kalinya angka infeksi menembus 1,000 kasus sejak 20 Mei.
Otoritas kesehatan kota Shenzhen yang menjadi kota pusat teknologi Tiongkok, melaporkan 19 kasus infeksi lokal baru pada hari Rabu, naik dari 8 kasus pada hari sebelumnya.
Baca juga: Minyak Melemah di Asia Karena Kekhawatiran Inflasi
Sementara itu, Korea Selatan menyatakan bersedia untuk bergabung dengan koalisi negara Barat dalam rencana pembatasan harga minyak Rusia, ungkap Menteri Keuangan Choo Kyung-ho pada hari Selasa pasca pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Sebelumnya, AS dan sekutunya mengusulkan untuk menetapkan batas harga pada kisaran US$ 40 – 60 per barel untuk minyak Rusia.
Menurut Tim Riset ICDX, dengan ikut bergabungnya Korea Selatan, maka berpotensi membuat rencana pembatasan tersebut kian kuat, namun di saat yang sama, melalui pembatasan tersebut turut memicu kekhawatiran akan mendorong harga minyak semakin tinggi karena akan memaksa Rusia mengurangi produksi minyak lebih lanjut, yang berdampak pada pasokan yang semakin ketat di pasar global.
“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 105 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 95 per barel,” tutup Tim Riset ICDX.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait
Minyak Melemah di Asia Karena Kekhawatiran Inflasi
Minyak Naik Didorong Pelemahan Dolar dan Pasokan Ketat
Minyak Menguat Karena Tidak Ada Kenaikan Produksi Saudi
Pergerakan Minyak Dibayangi Penyebaran Covid di Tiongkok dan Jepang
Terpopuler
01
Goodbye! Garuda (GIAA) Kembalikan Satu-satunya Pesawat Boeing 737 Max 8 ke Lessor
Selasa, 19 Juli 2022 | 13:54 WIB
02
Airasia Ride Segera Meluncur di Indonesia, Bakal Saingi Gojek dan Grab
Selasa, 19 Juli 2022 | 09:57 WIB
03
Saham GOTO Berpeluang untuk Bangkit, Saatnya Beli
Selasa, 19 Juli 2022 | 17:19 WIB
04
ESSA, BMRI, dan Tiga Saham Lainnya Masuk Deretan Saham Untung Besar
Rabu, 20 Juli 2022 | 11:46 WIB
05
12 Emiten Kena Suspensi BEI, Ini Penyebabnya!
Selasa, 19 Juli 2022 | 07:49 WIB
Terkini
PSN Siap Dorong Kesejahteraan Petani Sawit
Kamis, 21 Juli 2022 | 02:57 WIB
BI Diprediksi Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Rabu, 20 Juli 2022 | 23:14 WIB
Di Sektor IKNB, OJK Perkuat Pertahanan Tiga Lapis
Rabu, 20 Juli 2022 | 22:44 WIB
DBS Indonesia Tambahkan Limit Pembiayaan Rp 2 Triliun buat Kredivo
Rabu, 20 Juli 2022 | 21:47 WIB
Semester I, Surplus Perdagangan Indonesia-Swiss Terus Meningkat
Rabu, 20 Juli 2022 | 21:31 WIB
Copyright ©2022 Investor Daily. All Rights Reserved

source