Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Ketahui Gejala hingga Cara Mencegahnya
KOMPAS.com – Hepatitis akut misterius yang banyak menyerang anak-anak sampai menyebabkan kematian, masih menjadi polemik yang belum terpecahkan oleh para ahli di berbagai penjuru dunia.
Pada awalnya, tepatnya 5 April 2022, di Inggris Raya ada 10 kasus Hepatitis Akut menyerang anak-anak, dan tidak diketahui penyebabnya karena tidak terdeteksi virus hepatitis seperti kasus hepatitis A, hepatitis B dan lainnya .
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pada 8 April 2022, ditemukan sekitar 74 kasus serupa.
Baca juga: Kemenkes Jabarkan Hasil Investigasi 3 Anak yang Diduga Meninggal Dunia akibat Hepatitis Akut Misterius
 
Di mana semua pasien anak-anak yang mengidap Hepatitis Akut misterius tersebut harus dirawat intensif di rumah sakit.
Saat ini, sebagian besar kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak tersebut sudah ditemukan di Eropa, Amerika, Pasifik Barat dan Asia Tenggara, termasuk negara Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini sudah ada empat kasus dugaan penularan Hepatitis Akut.
“Iya (masih 4 kasus), belum ada tambahan, karena masih dalam pemeriksaan dan verifikasi dari dinkes kabupaten kota, karena kan laporannya berupa sindrom kuning,” kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Menanggapi polemik kasus hepatitis akut misterius anak-anak ini, Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir, usai WHO menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebagai bentuk antisipasi kita terhadap penyakti misterius baru yang masih terus diselidiki ini, berikut beberapa hal tentang Hepatitis Akut Misterius Anak yang harus Anda ketahui berdasarkan penjelasan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati. Sampai saat ini para ahli di berbagai negara masih terus menyelidiki penyebab utama penyakit Hepatitis Akut Misterius anak.
Hal ini dikarenakan, agen infeksi yang paling sering terlibat atau virus yang bertanggung jawab pada hepatitis A, B, C, D dan E, tidak ditemukan pada pasien penderita Hepatitis Akut Misterius ini.
Namun, dugaan kuat saat ini adalah hepatitis akut misterius anak disebabkan oleh adenovirus.
Para dokter menemukan, sebagian anak-anak yang didiagnosa terinfeksi penyakit hepatitis akut misterius, ketika dites menunjukkan reaksi positif terhadap satu jenis adenovirus yang disebut Adenovirus 41, meskipun tidak seluruh kasus menunjukkan infeksi adenovirus 41.
Adenovirus 41 merupakan pemicu infeksi umum pada anak-anak di bawah 10 tahun, dan dalam kasus normal hanya menyebabkan diare dan muntah-muntah. Sejauh ini belum ada indikasi, infeksi adenovirus berkaitan dengan hepatitis.
Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius Anak Diduga Disebabkan Adenovirus, Virus Apa Itu?

Berdasarkan informasi saat ini, sebagian besar anak yang dilaporkan tidak menerima vaksin Covid-19, sehingga mengesampingkan hubungan antara kasus dan vaksinasi saat ini.
Dalam beberapa kasus, keberadaan virus SARS-CoV-2 terdeteksi. Ini merupakan salah satu jalur penyelidikan bersama dengan yang lain seperti adenovirus.
Ada kemungkinan, anak-anak yang positif atau penyintas Covid-19, sistem kekebalan tubuh atau imunitasnya masih lemah, hingga memudahkan terserang infeksi virus lainnya.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Tidak Memicu Hepatitis Akut Misterius pada Anak
IDAI mengutip informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, berbeda dengan kasus hepatitis yang sebelumnya.
Ketika peradangan terjadi dengan cepat dan tiba-tiba, maka kita berbicara tentang hepatitis akut.
Dalam beberapa kasus, seperti pada hepatitis B, C dan D, infeksi dapat menjadi kronis.
Sementara ini, berikut beberapa gejala hepatitis akut misterius pada anak yang harus diwaspadai.
– Perubahan warna urine menjadi gelap berwarna hitam kecokelatan
– Feses pucat
– Kuning pada kulit dan mata
– Nyeri perut
– Terkadang terasa gatal
– Kadang nyeri sendi
– Mual dan muntah
– Anak merasa lesu, lelah dan lemah
– Kehilangan nafsu makan
– Diare
– Terkadang disertai demam
“Dalam kondisi lebih berat, gejala penyakit hepatitis akut bisa berupa penurunan kesadaran dan kejang-kejang,” jelas Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) sebagai Ketua umum Pengurus Pusat IDAI dalam keterangan di akun resmi @idai_ig, Sabtu (7/5/2022).
Baca juga: Ketahui Gejala Hepatitis Akut, Dokter Imbau Orangtua Segera Periksakan Anak jika Gejala Muncul
 
Piprim menjelaskan, untuk mendeteksi hepatitis akun misterius pada anak-anak ini, akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Pada pemeriksaan laboratorium, bisa didapatkan peningkatan hasil Serum Glutamin Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT).
Keduanya adalah enzim yang membantu organ hati mencerna protein dan lemak.
Pada anak dengan hepatitis akut misterius, hasil pemeriksaan laboratorium terkait SGOT dan SGPT bisa mencapai lebih dari 500 unit/liter atau lebih dari 10 kali dari nilai normal.
Baca juga: 6 Fakta Penyakit Hepatitis Akut Misterius pada Anak yang Harus Diketahui
Saat ditemukan hasil pemeriksaan ALT (SGPT) dan AST (SGOT) tinggi lebih dari 500, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang mencakup beberapa hal berikut.
– IgM anti-HAV
– HBsAg
– IgM anti-HBc (bila HBsAg positif)
– Anti-HCV atau HCV RNA
– IgM anti-HDV (bila HBsAG positif)
– IgM anti-HEV
Seorang anak akan dinyatakan sebagai probable hepatitis akut misterius apabila hasil pemeriksaan minimal yang ada yaitu IgM anti-HAV negatif, HBsAg negatif atau IgM anti-HBc negatif (pada HBsAg positif), dan Anti-HCV atau HCV RNA negatif.
Probable hepatitis akut ini juga dikategorikan kepada mereka yang berusia kurang dari 16 tahun, sejak 1 Oktober 2021.
Gejala-gejala umum seperti demam, mual, muntah, dan tidak nafsu makan biasanya akan menghilang sendiri setelah satu sampai dua minggu.
Sedangkan, berubahnya kulit dan mata menjadi warna kuning akan memuncak sekitar 2 minggu setelah munculnya gejala dan hilang sedikit lebih lama.
Untuk mengatasi hepatitis akut, perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu agar bisa diberikan pengobatan dengan tepat.
Jika hepatitis akut disebabkan oleh virus, biasanya pasien akan sembuh dalam waktu 4 sampai 8 minggu.
Namun, jika hepatitis terjadi karena kerusakan hati akibat infeksi virus yang parah, konsumsi obat-obatan dan alkohol berlebihan, hepatitis bisa memicu terjadinya gagal hati.
Kegagalan hati membuat hati tidak bisa menghasilkan protein yang membantu pembekuan darah.
Selain itu, hati tidak bisa lagi menyaring racun dari darah. Jika dibiarkan, racun akan berkumpul di otak dan menyebabkan menurunnya fungsi otak.
Kondisi ini disebut dengan ensefalopati hepatik. Jika pasien tidak mendapatkan donor hati, kegagalan hati bisa menyebabkan seseorang mengalami koma hingga kematian.
Baca juga: Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius di Indonesia Kemungkinan Bertambah, Ini Kata Kemenkes
 
Probable hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya ini, merujuk pada anak-anak yang hasil pemeriksaan ALT (SGPT) atau AST (SGOT) lebih dari 500 U/L, serta minimal negatif hepatitis A-B-C.
Mereka akan dirawat isolasi, dan dilakukan tindakan sesuai dengan tingkat kesadaran pasien anak tersebut.
Dalam hal ini, penderita hepatitis anak akan dikategorikan menjadi penderita hepatitis fulminan dan hepatitis akut berat.
Perawatan umum untuk pasien anak dengan hepatitis akut yakni sebagai berikut:
– Rawat ruang isolasi untuk mencegah penularan ke orang lain
– Tirah baring terutama pada fase akut
– Monitoring perjalanan klinis (terutama kesadaran) dan laboratorium (terutama PT/INR dan albumin)
– Pengenalan gejala dan tanda hepatitis fulminan
– Pasien di rawat dengan pemantauan secara ketat terus-menerus
Baca juga: Bukan Hanya Hepatitis Akut, Apa Saja Macam Penyakit Hepatitis?
Dengan kondisi saat ini, tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan segara upaya pencegahan hepatitis akut pada anak yang bisa dilakukan.
1. Rutin cuci tangan pakai sabun
2. Cuci seluruh bahan makanan hingga bersih
3. Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
4. Tidak bergantian alat makan
5. Hindari kontak dengan orang sakit
6. Jaga kebersihan
7. Disiplin protokol kesehatan.
 Baca juga: Waspada Hepatitis Akut Misterius Anak, IDI dan IDAI Imbau Masyakatkan Terapkan Prokes

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan.
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source