Sri Mulyani: Ada Anggaran DAK Nonfisik untuk Bantu Perempuan Korban Kekerasan
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran untuk membantu perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan secara penuh.
Anggaran itu masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik yang ditransfer ke daerah melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Sejak tahun 2021, anggaran DAK nonfisik bisa digunakan untuk pelayanan dan perlindungan perempuan.
Baca juga: Sri Mulyani: Negara yang Dipimpin Perempuan Kondisinya Lebih Baik Saat Covid-19
“Kami sejak tahun 2021 (fungsi) DAK nonfisik menambah jenis baru yaitu pelayanan perlindungan perempuan dan anak sehingga kalau ada kejadian kita juga bisa membantu sepenuhnya para korban. Ini adalah sesuatu yang kita terus perjuangkan,” kata Sri Mulyani dalam acara Capital Market Woman Empowerment Forum, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Sri Mulyani: Dampak Pandemi Lebih Besar Menghantam Perempuan
Bendahara negara ini mengungkapkan, fokus baru DAK nonfisik ini ditambah untuk agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bisa bekerja sama dengan dinas-dinas di daerah hingga di level desa/kelurahan.
Baca juga: Pesan Sri Mulyani di Hari Ibu: Perbanyak Peran Perempuan Saat Ambil Keputusan
DAK nonfisik ini pun berbeda dengan DAK Fisik yang fokus untuk pembangunan jalan, jembatan, hingga sanitasi.
“Saya berharap (anggaran) ini akan memberikan penguatan bagi Pemda sampai kabupaten/kota. Kalau (anggarannya sampai) kabupaten/kota, (berarti) bisa masuk ke kecamatan, kelurahan, sehingga kejadian yang sangat buruk yang betul-betul memilukan itu bisa dicegah dari awal,” ucap Sri Mulyani.
Adapun pada tahun 2021, pemerintah menganggarkan DAK nonfisik mencapai Rp 131,2 triliun, atau naik 1,9 persen dibanding tahun 2020.
Khusus untuk pelayanan perlindungan perempuan dan anak, anggarannya mencapai Rp 101,7 miliar.
Sri Mulyaniberharap, instrumen APBN ini mampu melindungi anak-anak dan perempuan, yang memiliki kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan, sosial, hingga politik.
“Harus kita terus-menerus jaga dan perangi praktik-praktik yang sangat buruk ini. Jangan sampai anak-anak perempuan yang ingin maju, dan ingin sekolah, kemudian dia dihadapkan pada risiko menjadi korban kejahatan,” pungkas Sri Mulyani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.