Sebanyak 18 kerbau di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditemukan bergejala klinis penyakit mulut dan kuku atau (PMK) turut diantisipasi daerah lain. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel mengungkap Jeneponto dan Bone sudah menutup sementara lalu lintas ternak.
“Jeneponto dan Bone itu yang sudah melakukan penutupan (sementara). Tentu saja Toraja juga, kan sudah ada yang suspek,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel drh Lina Saking kepada detikSulsel, Rabu (6/7/2022).
Lina kemudian mengkonfirmasi laporan adanya kerbau yang menunjukkan gejala klinis PMK di Toraja memang benar adanya. Dia menegaskan 18 ekor kerbau tersebut memang sudah masuk kategori suspek PMK.
“Iya, sudah masuk tim kita juga sudah turun ke lapangan sudah melakukan inspeksi tadi, jadi memang gejalanya suspek PMK,” ujarnya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Investigasi
Lina Saking menuturkan tim yang diturunkan ke Toraja akan melakukan investigasi. Ini untuk mengantisipasi timbulnya penyebaran PMK di Sulsel. Apalagi kasus suspek ini juga pertama kali muncul.
“Sampelnya sudah diambil petugas Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Hasilnya diharap segera keluar,” jelasnya.
Pihaknya mencurigai kemungkinan 18 ekor kerbau ini terpapar PMK dari ternak yang masuk ke Sulsel pada 24 Juni lalu yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun ini masih harus diinvestigasi.
“Memang ada masuk ternak tanggal 24 Juni dari Sumbawa, NTB,” ungkapnya.
Khusus di NTB memang ada 1 wilayah terjangkit PMK yakni Pulau Lombok. Belum ada laporan yang menunjukkan adanya kasus PMK di Sumbawa.
“Makanya terus didalami lalu lintas ternak agar dapat mengetahui pintu masuk virus PMK.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Peternakan Tana Toraja melaporkan temuan 18 ekor kerbau bergejala PMK. Akibatnya jual beli ternak dihentikan untuk sementara.
“Untuk sementara pedagang hewan ternak khususnya kerbau hentikan dulu mobilitas mendatangkan hewan ternak dari luar daerah dan aktivitas jual beli untuk sementara. Ini sampai ada hasil dari Maros. Sabar dulu,” kata Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung kepada detikSulsel, Rabu (6/7).
Theofilus mengungkapkan ada 18 kerbau dari Kabupaten Jeneponto yang suspek atau memiliki gejala PMK. Kasus temuan gejala PMK kini ditindaklanjuti dengan mengirim sampel ke laboratorium di Maros.
“Makanya tadi langsung undang Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros untuk mengambil sampel untuk diuji di laboratorium,” tukasnya.

source