Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda, pembaca, yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Penemuan sesosok mayat yang telah menjadi tengkorak menggegerkan warga Kampung Cibeletong, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Penemuan tengkorak itu juga viral di media sosial.
Tengkorak yang masih dalam keadaan utuh itu ditemukan di sebuah gubuk di bukit yang jauh dari permukiman warga. Saat ditemukan tengkorak itu dalam posisi menggantung dengan kaki menapak ke tanah. Pakaiannya juga masih menempel.
“Betul ditemukan tengkorak di sebuah gubuk. Ditemukannya hari Jumat (1/7/2022) kemarin,” ujar Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara saat dihubungi detikJabar, Rabu (6/7/2022).
Ia mengatakan tengkorak itu ditemukan oleh seorang warga yang sedang menyusuri hutan di bukit tersebut untuk mencari bambu.
“Tengkorak itu ditemukan saksi atas nama Warman, yang sedang mencari bambu di sekitar TKP. Dari jauh dia melihat seperti ada orang yang tergantung di gubuk. Ternyata setelah didekati itu tengkorak, keadaannya utuh dengan tali di leher dan memakai jaket jeans,” tutur Yogaswara.
Warga tersebut lantas melaporkan penemuan tengkorak ke pengurus RT dan RW setempat. Dari situ pihak kepolisian menerima laporan dan melanjutkan dengan mendatangi TKP untuk pengecekan serta olah TKP.
“Setelah menerima laporan kami langsung cek TKP. Dari tubuh tengkorak itu ditemukan satu buah dompet warna hitam di saku celana belakang dengan KTP di dalamnya,” ucap Yogaswara.
Tengkorak tersebut langsung teridentifikasi dari identitas yang ditemukan melekat di tubuhnya. Korban diketahui atas nama Asep Somantri, warga Kampung Nagrak, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat.
“Dari pengecekan dan olah TKP, korban ini diduga meninggal dunia karena bunuh diri. Sampai jadi tengkorak karena lokasinya yang jauh dari permukiman dan jarang dijamah warga setempat,” kata Yogaswara.
Selanjutnya jenazah tersebut dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan secara layak. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima peristiwa itu sebagai takdir dan musibah.
“Sudah dimakamkan karena keluarga juga menolak tengkoraknya diautopsi. Mereka sudah menerima ini sebagai takdir,” ujar Yogaswara.

source