Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggencarkan 6 transformasi pada tahun 2022 mendatang. Hal itu sebagai tindak lanjut dari penanganan virus corona (Covid-19) yang ada saat ini. Transformasi pertama dilakukan pada layanan primer yakni pencegahan penyakit.
Sementara transformasi kedua berada di sektor layanan sekunder. Transformasi tersebut dilakukan pada tingkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan. “Semua rumah sakit kita, fasilitas kesehatan kita bisa memberikan layanan yang terbaik dan terstandar di seluruh pelosok nusantara,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers, Senin (16/8).
Budi menegaskan transformasi tersebut memastikan tak adanya perbedaan penanganan di antara masyarakat. Hal itu baik masyarakat miskin, masyarakat kaya, mau pun masyarakat di kota dan di desa.
Transformasi ketiga berkaitan dengan penguatan industri kesehatan. Berdasarkan pengalaman penanganan pandemi virus corona (Covid-19), Budi bilang perlunya persiapan dalam menghadapi potensi pandemi ke depan. “Memastikan kalau ada pandemi lagi terjadi, value chain, rantai produkai dari obat-obatan kita, rantai produksi dari alat kesehatan kita, atau consumables-nya itu siap,” terang Budi.
Baca Juga: Resmi turun, batas tarif tertinggi real time PCR Rp 495.000 di Jawa Bali
Nantinya akan dikembangkan fasilitas produksi yang berjalan tetap dan cadangan. Sehingga dalam kondisi darurat, kebutuhan dapat dipasok oleh alat produksi cadangan tersebut.
Transformasi selanjutnya berkaitan dengan pembiayaan kesehatan. Budi menyebut total pembiayaan sektor kesehatan yang ada di Indonesia mencapai Rp 490 triliun harus dipastikan bermanfaat dalam pengembangan sistem kesehatan.
Kelima, transformasi juga dilakukan pada sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu untuk memastikan SDM kesehatan mencukupi untuk perkembangan kondisi ke depan. “Memastikan semua dokter, perawat dan semua tenaga kesehatan kita selain jumlahnya cukup, kualitasnya baik, juga terdistribusi secara merata,” ungkap Budi.
Transformasi terakhir yang dilakukan berkaitan dengan teknologi kesehatan. Sehingga ke depan Indonesia dapat memanfaatkan perkembangan teknologi di sektor kesehatan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut sektor kesehatan sebagai salah satu fokus pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022. Pemerintah mencanangkan alokasi anggaran kesehatan sebesar 9,4% dari belanja negara pada tahun 2022. “Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp 255,3 triliun atau 9,4% dari belanja negara,” ujar Jokowi saat menyampaikan pidato terkait RUU APBN 2022.
Selanjutnya: Daftar komponen yang bikin harga tes PCR Indonesia mahal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News