Kendal (Sigijateng.id) – Persoalan penanganan pencegahan stunting di Kabupaten Kendal menjadi perhatian serius. Tidak hanya pemerintah setempat, namun seluruh stakeholder mitra dan masyarakat juga diminta turut aktif berpartisipasi melakukan hal itu.
Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki menyebut bahwa angka kasus stunting yang ada diwilayah Kabupaten Kendal dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir mengalami penurunan yang sangat signifikan.
“Informasi yang saya dapat sebelumnya, angka kasus stunting mencapai 13 persen. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini sudah turun menjadi 11 persen,” kata dia disela penyuluhan pencegahan stunting dan pembentukan koperasi pelaku UMKM se eks kawedanan Selokaton, Sabtu (5/11/2022).
Pria yang akrab disapa Pakde Bas ini mengaku optimis seiring perjalanan waktu lambat laun angka kasus stunting di Kendal bisa diatasi. “Yang jelas kerja keras dari semua pihak sudah tentu harus dan pasti,” ujar Pakde Bas yang juga selaku Ketua Satgas Penanganan Stunting Kabupaten Kendal.
Dikatakan bahwa pokok permasalahan munculnya angka kassu stunting relatif tinggi tidak lepas dari faktor selama hampir 2,5 tahun lalu karena dampak pandemic Covid-19. Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat ditengarai mempengaruhi akan tingginya kasus stunting.
“Masyarakat menjadi tidak bebas keluar rumah dan membatasi kegiatan sosial di saat pandemi Covid-19. Keterbatasan dan pemenuhan gizi makanan masyarakat justru berkurang. Hal-hal seperti itulah yang berdampak pada tingginya angka kasus stunting,” terangnya.
Ia menambahkan pihaknya memiliki komitmen tinggi dalam upaya menuntaskan pencegahan angka kasus stunting khususnya di Kabupate n Kendal. Sebenarnya, lanjut Pakde Bas, bahwa perekonomian di Indonesia sudah jauh lebih baik saat ini, dibandingkan jaman dahulu.
“Salah satu contoh kecil saja, setiap hari bisa mengkonsumsi telur untuk pemenuhan kebutuhan gizi makanan. Maka bisa menekan terjadinya kasus stunting. Ekonomi masyarakat sekarang itu lebih maju dibandingkan dahulu,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kendal Komisi D Hj. Niken Larasati SE mengatakan ada alat khusus untuk mengukur dan mencegah terjadinya stunting yakni Antropometri. Namun sayangnya di Kendal hanya  memiliki dua unit saja. Tentu hal tersebut menjadi kendala.
“Sebenarnya Kendal sudah memiliki alat untuk mengukur dan mencegah terjadinya kasus stunting, sayangnya di Kendal hanya memiliki dua unit saja Nanti akan saya usulkan minimal satu per desa memiliki alat antropometri tersebut,” kata dia.
Tak hanya itu, politisi dari fraksi PKB ini juga memiliki komitmen penuh dalam upaya pencegahan penanganan kasus stunting. “Dalam berbagai kegiatan sering saya sosialisasi hal tersebut. Bahkan, kami sudah menjalankan program KB gratis seluruh warga di Kendal,” tandas wanita yang juga Ketua Muslimat NU Kabupaten Kendal ini. (Red) 
Berita Terbaru:




DPRD JATENG dprd.jatengprov.go.id/
dprd jawa tengah dprd.jatengprov.go.id/
dprd dprd.jatengprov.go.id/
data dprd data.dprd.jatengprov.go.id/
berita dprd BERITA DPRD JATENG/
bkpp kendal bkpp.kendalkab.go.id/
kendal kendalkab.go.id/
Check Info Ter-Update seputar jawa tengah di sigijateng.id/
Pengen tau Trend apa yang sedang hype langsung cus trendnesia.com/

source