MataKita.co, Makassar – Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan inovasi dalam mengedukasi anak-anak untuk suka makan ikan. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Fijwal Patangngari, Siti Khadija Srioktoviana, dan Nursalam Saputra. Inovasi mereka yaitu dengan cara membuat komik digital yang dapat diakses melalui QR Code yang memotivasi anak-anak di SD Inpres 12/79 Kajuara untuk mengonsumsi ikan.
SD Inpres 12/79 Kajuara sendiri terletak di desa Kajuara, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Desa ini memang memiliki citra sebagai penghasil ikan di kabupaten tersebut.
Latar belakang dipilihnya wilayah tersebut untuk dijadikan tempat penyuluhan dengan inovasi komik tersebut karena meskipun dikenal sebagai penghasil ikan, anak-anak di desa tersebut tidak suka mengonsumsi ikan. Hal ini terjadi karena mereka menganggap ikan itu berbau amis serta banyak tulangnya. Ada juga anggapan yang mengatakan bahwa ikan dapat membuat cacingan, bisul, dan masalah kesehatan lainnya. Ini juga diperparah dengan banyaknya jajanan cepat saji yang dianggap lebih lezat, gurih, serta menarik seperti bakso, mie instan, dan jajanan lainnya.
Hal lain yang melatar belakangi adalah permasalahan gizi di daerah tersebut. Berdasarkan data yang ada, anak-anak di daerah itu mengalami kurus berat dan gejala stunting. Sehingga timbul gagasan untuk mengedukasi anak-anak untuk makan ikan dengan tujuan memperbaiki masalah gizi. Yang mana ikan merupakan makanan bergizi kaya protein. Terlebih lagi daerah tersebut memang penghasil ikan. Selain itu, edukasi juga dilakukan untuk mengajari cara memilah ikan yang baik untuk menghindari masalah kesehatan.
Berdasarkan permasalahan yang melatar belakangi tersebut tim mahasiswa FIKP Unhas tadi membuat inovasi berupa komik yang diberi nama Si Aci. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan bahwa komik dapat menjadi sarana edukasi kesehatan gizi dan dapat mempengaruhi serta mengubah pola pikir siswa SD tersebut. Tujuan lain yaitu meningkatkan semangat siswa dalam menjaga kesehatan gizi dan pola pikirnya. Program komik ini juga bertujuan meningkatkan peran guru dalam upaya promotif dengan menekankan kemampuan selfcare (pemeliharaan diri) melalui media komik.
Sebelum mulai melakukan inovasinya, ketiga mahasiswa tersebut melakukan studi pengumpulan dan analisis data. Untuk pengumpulan datanya sendiri, mereka melakukan studi pustaka yang akan dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan wawasan dalam edukasi. Sedangkan untuk analisis data, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif atau mendeskripsikan secara jelas data yang dikumpulkan.
Untuk sasaran program ini sendiri menyasar 40 orang siswa di SD Inpres 12/79 Kajuara, dengan indikator pandai membaca. Metodenya adalah peserta dikumpulkan dalam satu kelompok dan diberi arahan dari tim pengabdi. Kegiatan ini mengusung metode fun learning, sehingga berbeda dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada umumnya.
Untuk pembuatan komik sendiri, dilakukan penokohan, pemilihan karakter utama, karakter pendukung, latar, alur, pesan, dan tujuan cerita dibuat. Dalam penyusunan narasinya, dibagi menjadi tiga proses yaitu konsep, skrip, serta storyboard. Untuk tokoh-tokohnya yaitu Si Aci, Si Cemong, Si Omeg, Si Instan, dan lainnya yang diberi sifat dan karakter masing-masing berdasarkan peran dan alur cerita.
Adapaun tahapan pelaksanaan kegiatannya adalah tahap wawancara, sosialisasi pentingnya makan ikan, Fun Group Komik, pos si Aci, MAKANIKU (Makan ikan Yuk), mewarnai komik, serta evaluasi dan keberlanjutan program serta hasil yang dicapai. Dalam tahap wawancara, peserta diwawancarai terkait kandungan dan manfaat makan ikan sebelum mengikuti program. Hal ini dijadikan semacam pretest untuk mengetahui sejauh mana peserta memahami kandungan dan manfaat makan ikan. Untuk sosialisasi, selain peserta dari siswa, dilibatkan pula orang tua siswa dan guru. Fun Group Komik, pos si Aci, MAKANIKU (Makan ikan Yuk), serta mewarnai komik merupakan proses fun learning yang dilakukan. Untuk evaluasi program sendiri berupa post-test.
Dari program yang diadakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa edukasi melalui media komik ini efektif dalam mengubah kebiasaan peserta untuk suka makan ikan. Selain itu dapat menigkatkan pemahaman tentang pentingnya makan ikan, serta guru dan orang tua juga dapat menjadi promotif terkait kemampuan self care (pemeliharaan diri) dan juga cara pemihan ikan segar.
Adapun saran dari mahasiswa yang melakukan inovasi ini agar pemerintah terkait dalam hal ini dinas pendidikan dan dinas kelautan dan perikanan kabupaten Bone serta pihak SD Inpres 12/79 Kajuara tetap menjaga keberlanjutan program ini. Supaya inovasi semacam ini dapat mngatasi masalah terkait gizi dan kurangna konsumsi ikan di Indonesia.
Penulis: Muh. Amar Masyhudul Haq

Facebook Comments

ADVERTISEMENT

source