berita.depok.go.id – Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para startup, Kamis (03/11/22). Menariknya, topik pembahasan mengenai upaya sinergitas dalam penanganan stunting di Kota Sejuta Maulid ini.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Kota Depok, Yulia Oktavia mengatakan, FGD ini merupakan rangkaian kegiatan inovasi milik Bappeda dengan menggandeng startup untuk membantu memecahkan masalah kesehatan di Kota Depok. Salah satunya stunting.
“Startup itu berada di dalam lingkaran Heptahelix (tujuh aktor pembangunan) jadi kami rangkul untuk bersama-sama bantu Pemkot Depok tangani kasus stunting,” ungkapnya kepada berita.depok.go.id, Jumat (04/11/22).
Dikatakannya, FGD tersebut tidak hanya mendatangkan startup-startup yang berada di Kota Depok. Namun juga Komite AKI Stunting sekaligus Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Rahmat Sentika.
Yulia menuturkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting Kota Depok Tahun 2022 adalah 12,3 persen. Sedangkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-ppgbm) per Agustus 2022 adalah 3,48 persen.
“Kami berharap ke depannya tidak ada lagi anak stunting baru di Depok,” tandasnya. (JD 05/ED 02/EUD02)

Isi Khutbah Salat Khusuf, Wali Kota Depok Sampaikan Sejumlah Pesan
Pemkot Depok Tindaklanjuti Hasil Rechecking Tim Verifikator ODF Provinsi Jabar
150 Pelaku UMKM Depok Diberikan Kiat Agar Bisa Naik Kelas
Dorong Kerja Sama UMKM dan Ritel Modern, Sekda Depok: Berikan Produk Terbaik dan Spesifik
Gandeng Ritel Modern, DKUM Depok Gelar Pelatihan Kewirausahaan dan Kurasi Produk UMKM
Kota Depok Dapat Bantuan Revitalisasi Dua Situ
Dikelola Oleh: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Jl. Margonda Raya No. 54 Gedung Dibaleka 2 Depok lt.7

source