BULELENG, balipuspanews.com – Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Buleleng sebesar 457,7 Miliar Rupiah lebih pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran (TA) 2023.
Hal tersebut terungkap saat Lihadnyana membacakan Nota Pengantar Bupati atas Ranperda Tentang APBD TA 2023, dan Ranperda tentang Perubahan Keempat Atas Perda No. 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dalam sidang paripurna DPRD Buleleng, Senin (7/11/2022).
Lihadnyana menyatakan penyusunan nota keuangan ini tetap memperhatikan arahan pemerintah pusat maupun provinsi untuk mendukung percepatan pemulihan sosial ekonomi.
Dengan penguatan reformasi struktural seperti memprioritaskan sektor kesehatan dan pengendalian Covid-19, program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, peningkatan sumber daya manusia, dan melanjutkan pembangunan infrastruktur dalam mendukung mobilitas, konektivitas dan produktivitas.
“Penyusunan RAPBD ini berorientasi pada kinerja yang terukur dengan tetap mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi serta efektifitas guna menggerakan kinerja pembangunan daerah yang lebih produktif di masa depan,” sebutnya.
Anggaran PAD yang dirancang sebesar 457,7 miliar rupiah lebih tersebut, meningkat sebesar 8,88 persen atau 37,32 miliar rupiah lebih besar dibandingkan dengan anggaran induk tahun 2022.
PAD dirancang untuk didapatkan dari empat jenis sumber pendapatan. Kategori pertama ialah pendapatan dari pajak daerah yang dirancang sebesar 175,2 miliar rupiah lebih.
“Jumlah ini meningkat sebesar 11,11 persen atau sebanyak 17,52 miliar rupiah lebih banyak dibandingkan dengan anggaran induk tahun 2022 yakni sebesar 157,67 miliar rupiah lebih,” papar Lihadnyana.
Sumber pendapatan kategori selanjutnya ialah dari retribusi daerah yang dirancang sebesar 51,52 miliar rupiah lebih. Dua terakhir ialah masing-masing dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirancang sebesar 26,6 miliar rupiah lebih, dan dari sumber pendapatan lain yang sah yang dirancang sebesar 204,38 miliar rupiah lebih.
Sedangkan, pendapatan transfer dalam RAPBD TA 2023 dirancang sebesar 1,81 triliun rupiah. Jumlah ini didapatkan dari pendapatan transfer pemerintah pusat yang dirancang sebesar 1,59 triliun rupiah. Serta pendapatan transfer antar daerah yang dirancang sebesar 225 miliar rupiah.
“Jumlah pendapatan transfer ini meningkat sebesar 9,59 persen atau 159,03 milyar rupiah lebih, dibandingkan dengan anggaran induk tahun 2022 sebesar 1,65 triliun rupiah lebih,” ujar Lihadnyana.
Lihadnyana juga menyampaikan Ranperda tentang Perubahan Keempat Atas Perda No. 13 Tahun 2016 Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Esensi dari perubahan ini ialah terkait perubahan nomenklatur dari badan penelitian, pengembangan dan inovasi daerah menjadi badan riset dan inovasi daerah (Brida).
Hal ini sebagai wujud ketaatan pemerintah daerah dalam merespon kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Bali.
“Sesuai amanat dari ketentuan Pasal 66 Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Instruksi Gubernur Bali Nomor 12726 tahun 2022 tentang Pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah kabupaten/kota di Provinsi Bali,” kata Lihadnyana.
penulis : Nyoman Darma 
Editor : Oka Suryawan

source