Breaking News
PEKANBARU (CAKAPLAH) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana mengalokasikan pembelian mobil listrik di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2023.
Pembelian mobil listrik tersebut menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Haryanto saat dikonfirmasi CAKAPLAH.com, mengaku pihaknya menganggarkan mobil listrik tersebut di APBD murni tahun 2023.
“Mobil listrik dianggarkan di 2023,” kata Sekda singkat, Selasa (25/10/2022).
Ditanya soal anggaran yang dipersiapkan dan berapa unit yang akan dibeli, SF mengaku lupa.
“Kalau anggaran kita lupa juga, belum lagi, belum dibahas. Saya bilang pun sekarang juga belum dibahas sama DPRD Riau, jadi nanti tergantung pembahasan dengan DPRD,” katanya lagi.
Yang jelas, sambungnya, pembelian mobil listrik tersebut masuk dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.
Lantas, berapa harga mobil listrik di Indonesia? Dari beberapa referensi, saat ini mayoritas mobil listrik yang ditawarkan di Indonesia paling banyak berada di rentang harga Rp500 juta hingga Rp 1 miliar. Beberapa opsi lain bahkan tersedia untuk rentang harga yang lebih tinggi.
Meski demikian masih terdapat opsi mobil listrik dengan harga yang relatif murah dan bisa diakses oleh banyak masyarakat, walaupun opsinya saat ini sangat terbatas. Berikut rinciannya :
Mobil listrik dengan harga di bawah Rp 500 juta
• Wuling Air ev Rp 238 juta, baterai 17,3-26,7 kWh dengan jarak tempuh 200 km (standar) dan 300 km (long range). Pengisian memakan waktu 8 jam pada 220V.
Rentang Harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar
• Nissan Leaf Rp 728 juta, baterai 40 kWh dengan jarak tempuh 311 km. Pengisian memakan waktu 7 jam pada 220V dan membutuhkan waktu 7,9 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
• Hyundai Ioniq Electric Rp 682 juta, baterai 38,3 kWh dengan jarak tempuh 373 km. Pengisian memakan waktu 17,5 jam pada 220V dan membutuhkan waktu 9,9 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
• Hyundai Kona Electric Rp 742 juta, baterai 39,2 kWh dengan jarak tempuh 345 km. Pengisian memakan waktu 19 jam pada 220V dan membutuhkan waktu 9,7 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
• Hyundai Ioniq 5 varian prime Rp 748 juta dan signature Rp 809 juta, baterai 58,2-72,6 kWh dengan jarak tempuh 384 km untuk tipe standar, dengan long range mencapai 481 km. Pengisian memakan waktu 30-37 jam pada 220V dan membutuhkan waktu 8,5 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
• MINI Cooper Electric Rp 845 juta, baterai 28,9 kWh dengan jarak tempuh 234 km. Pengisian memakan waktu 2,5 jam hingga 80% dan membutuhkan waktu 7,3 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
Deretan mobil listrik dengan harga di atas Rp 1 miliar
• Lexus UX300e Rp 1,43 miliar, baterai 54,3 kWh dengan jarak tempuh 300 km. Pengisian memakan waktu 6,5 jam pada 220V dan membutuhkan waktu 7,5 detik untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
• Tesla Model 3 berkisar Rp 1,5 miliar, Tesla Model Y berkisar Rp 2-2,3 miliar
• BMW iX xDrive40 dipasarkan dengan harga Rp 2,27 miliar off the road. Untuk BMW i4 eDrive40 dibanderol Rp 2 miliar off the road.***