Perkembangan jumlah kasus kematian virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir hingga per Kamis (3/11).
Kenaikan terhitung 51,4 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya.
Kasus kematian Covid-19 harian juga tercatat menembus 42 kasus per Kamis kemarin. Jumlah itu merupakan tambahan kasus kematian tertinggi terhitung sejak 21 April 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 28 Oktober hingga 3 November, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 dalam sepekan berjumlah 215 kasus.
Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 21-27 Oktober, kasus kematian Covid-19 berjumlah 142 orang.
Selain itu, dapat juga dilihat bahwa laporan kasus kematian Covid-19 konsisten di atas 20 kasus sehari selama 11 hari berturut-turut atau selama periode 24 Oktober hingga 3 November.
Selanjutnya, tren peningkatan kasus kematian Covid-19 itu juga dibarengi dengan tren kenaikan pada kasus konfirmasi positif Covid-19.
Selama periode 21-27 Oktober, kasus konfirmasi Covid-19 berjumlah 16.787 kasus, dan sepekan setelahnya bertambah menjadi 25.861 kasus atau meningkat sebanyak 54,05 persen.
Dalam tiga hari terakhir, kasus konfirmasi Covid-19 yang dilaporkan juga lebih dari 4 ribu kasus. Rinciannya, pada 1 November terdapat 4.707 kasus konfirmasi Covid-19. Disusul 4.873 kasus sehari pada 2 November, dan 4.951 kasus pada 3 November.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim mutasi SARS-CoV-2 Omicron Subvarian XBB sementra ini masih belum menjadi ‘ancaman’ yang mampu membuat tren kenaikan baru terkait kasus virus corona di Indonesia.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia tak menampik terjadi peningkatan kasus Covid-19 harian dalam beberapa hari terakhir. Namun peningkatan itu menurutnya masih relatif aman.
“Memang kita mendeteksi ada beberapa varian XBB yang ditemukan, sudah ada beberapa kasus di Indonesia. Tapi kita lihat trennya masih melandai sih, naik tapi tidak terlalu tinggi ya, mudah-mudahan nggak, makanya vaksin ya,” kata Rizka di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (3/11).
Rizka juga mengatakan Omicron XBB ini masih belum berdampak pada kasus kematian Covid-19. Ia menyebut masih perlu penelitian ahli lebih lanjut dan temuan kasus di lapangan untuk menyimpulkan hal itu.
Kendati demikian, ia mengklaim Kemenkes tetap menyiapkan sejumlah upaya mitigasi apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Terlebih apabila mengingat pola gelombang Covid-19 sebelumnya yang terjadi di berbagai negara, tren kenaikan kasus terjadi pada saat negara lain mengalami musim dingin.
ADVERTISEMENT