Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,04% di 7.055,24 pada perdagangan Rabu (2/11/2022). Namun tak lama berselang IHSG berbalik arah. Pada 09.03 WIB, IHSG melemah tipis 0,08% di 7.048.
Semalam kinerja indeks saham Wall Street kembali melemah. Indeks Dow Jones drop 0,24%. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ambles 0,41% dan 0,89%.
Wall Street masih bergerak dengan volatilitas tinggi terbukti dari pembalikan arah indeks selama perdagangan. Untuk diketahui, saat pembukaan ketiga indeks masih bergerak di zona hijau.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelaku pasar masih terus mencermati kelanjutan musim rilis laporan keuangan di AS. Optimisme mulai muncul seiring dengan adanya ekspektasi tentang ekonomi China dan kebijakan bank sentral AS.
Narasi bahwa China akan segera keluar dari kebijakan zero covid-19 policy mulai banyak diperbincangkan di kalangan pelaku pasar.
Jika China mengakhiri kebijakan zero Covid policy yang selama ini mereka jalankan, maka ada harapan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu akan tumbuh.
Di sisi lain ada juga yang berekspektasi bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan kadar hawkish-nya melihat kondisi ekonomi AS yang diramal bakal terguncang resesi.
Untuk bulan November ini, Fed diperkirakan masih akan mengerek naik suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 4%.
Rasanya masih terlalu dini untuk berekspektasi lebih pada kondisi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.

Respons pasar juga masih sangat reaktif terhadap berbagai kemungkinan yang ada termasuk jatuhnya ekonomi global ke jurang resesi dan krisis keuangan yang menjadi momok menyeramkan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga mencermati musim rilis laporan keuangan kuartal III-2022. Dari beberapa emiten yang sudah merilis kinerja kuartal III-2022, hasilnya memang masih baik. Laba bank-bank kakap yang menjadi proxy untuk kesehatan pasar modal Indonesia masih tumbuh positif.
Kinerja korporasi juga tumbuh tercermin dari laporan keuangan emiten BUMN pada kuartal III-2022.
Secara agregat kedua belas BUMN tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp 77,1 triliun hingga September 2022.
Laba bersihnya naik 39% year on year (yoy) dibanding September 2021 yang hanya mencapai Rp 55,6 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source