Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan penggunaan obat antidotum cukup ampuh untuk pasien gagal ginjal akut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan empat dari enam pasien memberi reaksi yang cukup baik.
Lantas, apa itu antidotum yang kini menjadi salah satu obat untuk menyembuhkan pasien gagal ginjal akut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Antidotum sebenarnya bukan nama obat. Antidotum merupakan jenis obat untuk menyembuhkan keracunan. Obat dengan jenis antidotum ini biasanya diberikan pada pasien dengan indikasi keracunan atau intoksikasi.
Bukan hanya itu, sebagaimana dilansir dari jurnal Farmasi Galenika tentang Profil Penggunaan Obat Antidotum Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018, disebutkan bahwa obat antidotum juga bisa digunakan untuk terapi sesuai dengan indikasi obat itu sendiri.
Ada beberapa jenis obat antidotum, misalnya obat atropin, N-acetylcysteine, dan piridoksin (vitamin B6).
Namun, belum diketahui obat antidotum jenis apa yang digunakan untuk pasien gagal ginjal akut. Hanya saja yang pasti obat itu berasal dari Singapura.
Obat antidotum digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit akibat keracunan. Obat ini bekerja dengan cara memodifikasi toksikokinetik dan toksikodinamik dari racun.
Jika obat ini diberikan pada pasien yang mengalami kasus keracunan, maka bisa memberikan hasil yang signifikan.
Penggunaan obat ini juga diberikan pada mereka yang tidak sengaja atau secara sengaja mengonsumsi senyawa yang bersifat toksik. Senyawa itu bisa menyebabkan respons merugikan dalam sistem organ, kerusakan yang fatal atau bahkan kematian.
Perlu diketahui, penyakit gagal ginjal akut juga diduga disebabkan oleh penggunaan obat yang terkontaminasi zat kimia tertentu yang bersifat racun.
Sebelumnya, pihak RSCM juga menyebut pemberian obat antidotum untuk pasien gagal ginjal akut ini sesuai dengan rekomendasi Kemenkes.
Bukan hanya itu, obat ini juga sesuai dengan kajian dari sejumlah ahli, termasuk ahli dari Australia dan Inggris yang ikut menangani kasus kematian anak di Gambia.
Sebagaimana diketahui, hingga Selasa (18/10), sebanyak 206 anak di Indonesia terserang gagal ginjal akut. Sebanyak 99 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Penyakit ini berkembang dengan cepat dan mendadak. Jika tak ditangani dengan cepat dan tepat, bisa berujung fatal bahkan hingga kematian.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau gejala gagal ginjal akut, seperti penurunan frekuensi buang air kecil. Jika anak buang air kecil kurang dari 5-6 kali sehari, maka segera bawa ke fasilitas layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT