Mahasiswa di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi teatrikal menyentil kenaikan harga BBM di depan Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun. Dalam aksi itu diperlihatkan suami istri yang bertengkar sebab biaya hidup semakin mahal.
Pantauan detikSulsel, Selasa (6/9/2022) sekitar pukul 15.30 Wita puluhan mahasiswa melakukan aksi di depan Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun, Jalan Bau Massepe.
Mereka menutup penuh jalan dengan mobil pikap. Sehingga polisi mengalihkan arus lalu lintas di perempatan Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun.
Aksi diawali dengan orasi secara bergantian memprotes kenaikan harga BBM. Kemudian aksi berlajut dengan teatrikal. Pasangan suami istri digambarkan sedang bertengkar karena biaya hidup yang semakin mahal dengan kenaikan BBM.
“Jadi apa mi dipakai cari nafkah kalau naik harga BBM begini, nda bisa mi beli bensin,” keluh salah satu peserta teatrikal yang berperan sebagai suami.
Aksi teatrikal juga menggambarkan pasangan yang sedang mengendarai motor. Tiba-tiba motor tersebut berhenti. Bensin habis. Kedua pasangan pun bertengkar gegara motor yang kehabisan bensin tersebut.
“Harga bensin mahal, pacarku hilang,” tutur peserta teatrikal.
Sebelumnya melakukan aksi di depan Monumen Cinta Sejati Habibie-Aiunun ini, puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Parepare melakukan aksi menutup jalan di Jalan Poros Pinrang-Parepare.
Ketua Umum PMII Cabang Kota Parepare, Riecardy menjelaskan ada tiga isu utama yang mereka ingin sampaikan dalam aksi kali ini.
Isu tersebut yakni tolak kenaikan BBM, tolak RUU-KUHP, dan transparansi dalam penuntutan kasus hukum yang terjadi di Kota Parepare.
“Kenaikan BBM akan sangat berdampak serius. Termasuk membuat kenaikan harga bahan pokok hingga meningkatkan jumlah pengangguran,” keluhnya.