Kapuas Hulu, InfoPublik – Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat memimpin rapat audit kasus stunting di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2022. Rapat dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu, Kamis (6/10/2022).
Rapat melibatkan Tim audit kasus stunting 2022 yang terdiri dari organisasi profesi kesehatan, direktur rsud, GOW, TP PKK serta pihak lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kapuas Hulu, Sudarso, menjelaskan bahwa audit adalah upaya pengumpulan bukti dan informasi lalu indentifikasi. Identifikasi resiko pada audit ini adalah untuk mengetahui penyebab langsung atau tidak langsung pada calon pengantin,ibu hamil nifas,bayi dibawah lima tahun dan balita.
“Tujuan identifikasi adalah mengetahui penyebabnya sebagai upaya perbaikan, kemudian dilakukan analisis faktor resiko pada balita sebagai upaya perbaikan, lalu rekomendasi penanganan dan tata laksana serta upaya pencegahan yang harus dilakukan,” kata Sudarso.
Wabup Kapuas Hulu mengatakan unsur yang masuk dalam SK tim audit kasus stunting Kapuas Hulu harus berjalan sesuai tugasnya masing-masing. Kemudian muatan SK tim jangan sampai ada kesalahan. “SK adalah produk hukum, kita harus teliti, kemudian lakukan tugas sesuai tupoksi kita didalam SK tersebut,” tegasnya.
Wabup yang juga ketua tim audit kasus stunting Kapuas Hulu tahun 2022, mengatakan penurunan stunting di Kapuas Hulu sudah baik. Penurunan stunting di Kapuas Hulu menjadi 28,9 persen di 2021 sehingga Kapuas Hulu ada diperingkat 6 se-Kalbar.
“Prestasi ini atas kinerja kita semua,” tuturnya. Namun, kata Wabup, penanganan stunting di Kapuas Hulu harus terus dimaksimalkan karena target penurunan sudah ditentukan untuk beberapa tahun kedepan. “Target kedepan harus turun ke 24,66 persen, ini target 2022. Lalu 20 persenan di 2023, kemudian 16 persen di 2024,” papar Wabup.
Wabup mengatakan intervensi penurunan stunting ada di OPD masing-masing. Semua harus keroyokan agar tugas terasa ringan. “Saya minta seluruh jajaran saling koordinasi dan sinergi dalam penanganan stunting,” ujarnya.
Wabup menambahkan penting juga disosialisasi untuk tidak melakukan pernikahan dini karena ini turut berpengaruh dengan kasus stunting. Kemudian masih perlu jadi perhatian terkait vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui. “ibu hamil dan menyusui ini adalah sasaran untuk penurunan kasus stunting juga,” tuntas Wabup.
Adanya tim audit kasus stunting ini untuk menghimpun data kasus stunting per desa. Bahan audit dari tim pakar sendiri akan disiapkan tim teknis, ini bisa berupa formulir. Tim pakar yang sudah ditunjuk dalam tim audit ini akan turun ke lapangan di mana kasus stunting tinggi.
Audit dilakukan sesuai data dimana kasus paling tinggi, itu dilakukan by name by adress yang datanya sudah ada dan terus diperbaharui.
59 Kali
Copyright © 2018 InfoPublik. All rights reserved.