BANGKAPOS.COM, BANGKA – Baru-baru ini seorang anak berumur tujuh tahun di Kelurahan Padang Mulia, Koba, Kabupaten Bangka Tengah dikabarkan meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue (DBD).
Peristiwa ini menambah jumlah kasus meninggal dunia di Bangka Tengah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Lurah Padang Mulia, Junainatul Hasanah mengatakan bahwa saat ini ada dua orang lagi warganya yang terkena DBD.
“Awalnya ada tiga kasus, tapi satu meninggal dunia dan satunya sudah sembuh. Semoga yang satunya lagi juga bisa segera menyusul sembuh,” ucap Ina, sapaan akrabnya, Minggu (9/10/2022).
Kata dia, bersama dengan Puskesmas, pihaknya akan segera melakukan upaya fogging agar kasus DBD di wilayahnya tidak semakin merebak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, drg M Annas Ma’ruf mencatat bahwa per bulan Oktober ini, diketahui sudah ada sebanyak 8 orang yang meninggal dunia karena DBD selama tahun 2022.
“Kasus DBD kita memang sedang meningkat dan untuk tahun ini sudah ada 8 orang yang meninggal dunia,” kata Annas.
Dia mengimbau kepada masyarakat, apabila mengetahui adanya kasus DBD, maka diharapkan untuk segera melapor ke pihak Puskesmas atau instansi kesehatan terdekat
“Pokoknya kalau sudah ada gejala dan tanda-tanda (DBD-red), langsung bawa ke Puskesmas atau rumah sakit, jangan ditunda-tunda,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan upaya fogging sesuai dengan mekanisme dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.