Hari ini (25/07) Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan pelatihan pencegahan dan tatalaksana balita gizi buruk bertempat di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.
Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari dari tanggal 25 Juli sampai dengan 30 Juli 2022.
Peserta dalam pelatihan ini terdiri dari dua criteria, yaitu :
Peserta adalah tim pemberi pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan primer (Puskesmas dan atau jejaringnya) dengan atau tanpa perawatan, yang terdiri dari:
Peserta berasal dari pemberi pelayanan kesehatan fasilitas kesehatan rujukan dan atau Rumah Sakit, dengan kriteria sebagai berikut:
Berdasarkan kriteria yang dimaksud maka diperoleh Jumlah Peserta dalam 1 kelas / angkatan yaitu sebanyak 24 orang dengan rincian sebagai berikut :
     No
Puskesmas
Rincian Peserta
Jumlah
Gizi
Perawat
Dokter
1.
Samboja
1
1
1
3 orang
2.
Handil Baru
1
1
1
3 orang
3.
Rimba Ayu
1
1
1
3 orang
4.
Muara Muntai
1
1
1
3 orang
5.
Teluk Dalam
1
1
1
3 orang
6.
Kembang Janggut
1
1
1
3 orang
7.
Sebulu-1
1
1
1
3 orang
8.
Sanga sanga
1
1
1
3 orang
TOTAL
24 Orang
 
Metode pembelajaran dalam kegiatan ini menggunakan metode tatap muka yang dikombinasikan dengan diskusi, curah pendapat, studi kasus, praktek dan role play. Kegiatan ini difasilitasi oleh UPTD Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dengan Widyaiswara 1 (satu) orang. Fasilitator sebanyak 3 (tiga) orang.
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan terjadi penurunan prevalensi balita kurang gizi (underweight) dari 16,6% menjadi 14,7%, penurunan prevalensi balita gizi kurang (wasting) dari 11,6% menjadi 7,5%, penurunan prevalensi balita gemuk (overweight) dari 12,6% menjadi 9,4% namun terjadi peningkatan prevalensi balita pendek dari 27,6 % menjadi 29,4%. Riskesdas tahun 2018 juga menunjukkan capaian kinerja gizi yang masih kurang optimal seperti proporsi BBLR pada anak 0-59 bulan sebesar 7,1%, proporsi resiko KEK pada ibu hamil sebesar 11,5%, persentasi IMD pada bayi dan anak usia 0-23 bulan sebesar 66,1% persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 55,2% dan persentase balita mendapat vitamin A mencapai 55,7%.
Balita gizi buruk masih ditemukan di beberapa tempat baik dalam bentuk kwashiorkor, marasmus atau marasmus kwashiorkor, hal ini merupakan masalah kita bersama yang dicegah dan tanggulangi bersama pula. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan dan penanggulangan secara professional sesuai kompetensi masing-masing tenaga kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kesehatan dalam penanggulangan kasus gizi buruk, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur akan melaksanakan Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita agar tenaga kesehatan khususnya di Kalimantan Timur mampu mampu melakukan pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita.
Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melakukan pengelolaan pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita sesuai Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita.
Secara khusus harapannya setelah pelatihan ini peserta mampu Melakukan Pengelolaan Terintegrasi Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita, Melakukan Pencegahan dan Penemuan Dini Gizi Buruk pada Balita, Melakukan Tatalaksana Umum Gizi Buruk pada Balita, Melakukan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan, dan Melakukan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Inap.(nf)
galeri foto kegiatan : http://dinkes.kukarkab.go.id/lihat-foto-58-pelatihan-pencegahan-dan-tatalaksana-balita-gizi-buruk.html
2
30
28
Rabu, 3 Agu 2022
Kamis, 27 Jan 2022
Menurut Anda Bagaimana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara ?
Copyright © 2020 Website Resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara All Right Reserved. Powered by dinkeskukar.go.id

source