Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Makassar, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berencana menghadirkan mass rapid transport (MRT) di daerahnya. Rencana ini merupakan salah satu poin penandatanganan MoU antara Pemprov Sulsel dengan Pemprov DKI Jakarta tentang pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Pemprov Sulsel melalui anak perusahaan milik Perseroda yaitu PT Mass Rapid Trans (MRT) Makassar telah menjalin kerja sama dengan PT MRT Jakarta. Rencananya, MRT di Sulsel melintasi kawasan Mamminasata, yakni Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar. Rencananya, MRT ini bakal diintegrasikan dengan jalur kereta api Makassar-Parepare.
“Amanah Bapak Gubernur, MRT ini akan integrate dengan kereta api Makassar-Parepare,” kata Direktur Utama PT MRT Makassar, Andry Arief Bulu, Senin (10/10/2022).
Baca Juga: Bakal Ada MRT di Sulsel, Kerja Sama dengan Pemprov DKI
Andry menjelaskan bahwa MRT nantinya akan terintegrasi dengan stasiun kereta api Makassar-Parepare yang ada di sekitar Bandara Sultan Hasanuddin. Dari sini, MRT akan melayani rute Mamminasata.
“Stasiun kereta api Makassar-Parepare ada di sekitar bandara nanti. Di situ kami lanjutkan dengan MRT dari bandara dan mengelilingi kawasan Daya. Kemudian masuk ke Unhas, kantor gubernur, berbelok di sekitar jalan tol, pelabuhan, finish di sekitar kawasan CPI sampai Barombong,” katanya.
Sejauh ini, jalur kereta api yang akan diresmikan baru sekitar 71 km yaitu jalur Maros-Barro. Rencananya, jalur tersebut akan diresmikan bulan Oktober ini.
Andry menjelaskan ada sejumlah rencana kerja yang mulai dipersiapkan untuk menindaklanjuti kerja sama pengadaan MRT itu. Di antaranya, feasibility study (studi kelayakan), survei terhadap rute yang akan dilalui, survei tingkat keminatan masyarakat terhadap moda transportasi massal hingga focus group disscusion (FGD).
“Lalu, kita membentuk satu holding company antara dua MRT ini dalam rangka pelaksanaan manajemen sampai dengan maintenance,” kata Andry.
Andry menjelaskan FGD tentang MRT ini bakal digelar Desember 2022 mendatang. FGD akan menghadirkan perwakilan masyarakat, guru besar, akademisi, ahli konstruksi, dan asli transportasi.
“Kemudian feasibility study ini kita coba mulai di bulan Januari 2023. Target kami yang diamanahkan Bapak Gubernur itu tahun 2023 sebelum September bisa berkegiatan fisik berupa ground breaking yang dilaksanakan di Kota Makassar,” katanya.
Baca Juga: Sudirman Bicara MRT, Selle: Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak
kamu sudah cukup umur belum ?