Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan
JAKARTA, KOMPAS.TV – Kelompok G-20 menyepakati enam tindakan utama di sektor kesehatan pada hari Jumat (28/10/2022), terutama bertujuan mencapai dunia yang tahan pandemi, seperti laporan Straits Times, Sabtu (29/10/2022).
Kesepakatan itu terjadi saat negara-negara G20 bersusah payah mendayung di antara dua karang berupa dua blok geopolitik kompetitif di belakang konflik di Ukraina.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan kepada wartawan di Bali, bahwa serangkaian pertemuan para pemimpin kesehatan yang dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada hari Jumat (28/10/2022) mampu membentuk, antara lain dana pandemi yang disebut Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).
FIF akan membantu negara-negara bersiap menghadapi pandemi di masa depan, mengenali kebutuhan distribusi sumber daya kesehatan yang lebih adil, dan berbagi data yang lebih baik untuk mengidentifikasi patogen apa pun – virus, bakteri, atau parasit – yang dapat menyebabkan pandemi di masa depan.
G20 sepakat membakukan protokol Covid-19 untuk membuat perjalanan internasional lebih mudah sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi; memperluas penelitian dan kapasitas produksi untuk vaksin, terapi dan diagnostik untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang; dan meningkatkan perang melawan tuberkulosis, pembunuh menular paling mematikan kedua setelah Covid-19.
“Kami datang ke meja ini dengan perspektif dan perbedaan unik kami sendiri, untuk bekerja sama secara harmonis, untuk membangun dunia yang lebih baik dengan arsitektur kesehatan global yang lebih kuat yang menjaga kesehatan generasi sekarang dan mendatang,” kata Budi Gunadi Sadikin kepada para delegasi yang hadir, dalam sesi terakhir pertemuan para pemimpin kesehatan, dua minggu menjelang KTT G-20.
“Pembentukan dana pandemi ini menjadi contoh dan bukti bahwa kami sangat praktis. Inisiasi dana itu oleh Indonesia adalah setelah perang (Ukraina) dimulai. Bahkan setelah itu, kami sangat fokus pada masalah kesehatan dan kami menjalankannya dengan baik, dan mendapat persetujuan dari semua anggota G-20,” tambahnya.
Baca Juga: Biden Bakal Safari ke Asia Tenggara Hadiri KTT ASEAN dan G20, Berpeluang Jumpa Putin dan Xi Jinping
FIF telah menerima janji sejumlah USD1,4 miliar atau setara Rp21,7 triliun dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Indonesia dan Singapura. Tujuannya untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk pengadaan vaksin, obat-obatan, alat uji dan peralatan untuk negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Sumber : Straits Times
REKOMENDASI UNTUK ANDA
Video Pilihan
BERITA LAINNYA
Media Inggris Sebut Telepon Pribadi Liz Truss Diretas Rusia, Satu Tahun Data dan Percakapan Diunduh
Minggu, 30 Oktober 2022 | 08:21 WIB
2 Warga Asing Tewas pada Halloween Maut di Itaewon, Dubes RI: Bukan Warga Indonesia
Minggu, 30 Oktober 2022 | 08:09 WIB
Daftar Daerah yang Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini Berdasarkan Prakiraan BMKG, Ada di Mana Saja?
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:58 WIB
JPU Bakal Hadirkan ART Ferdy Sambo Bersaksi untuk Bharada E, Pakar Pidana: Ini Buat Kuatkan Dakwaan
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:50 WIB
Kesaksian Korban Selamat Soal Kengerian Halloween Maut di Itaewon: Orang Jatuh Seperti Domino
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:39 WIB
Alasan Polisi Hentikan Festival Musik Berdendang Bergoyang: Terjadi Penumpukan Penonton
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:30 WIB
Anies Ungkap 3 Kriteria Cawapres yang Jadi Pendampingnya di Pilpres 2024
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:23 WIB
Halloween Maut di Itaewon Tewaskan 149 Orang, Salah Satu Tragedi Paling Berdarah Dekade Ini
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:09 WIB
3 Saksi Pembunuhan Iwan Budi Masuk Perlindungan LPSK, Wakil Ketua: Mereka Melihat Terduga Pelaku
Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Soal Itaewon: Lokasi Halloween Maut, Dikenal dengan Bar, Club dan Dunia Malam
Minggu, 30 Oktober 2022 | 06:44 WIB