Saturday, 5 Rabiul Awwal 1444 / 01 October 2022
Saturday, 5 Rabiul Awwal 1444 / 01 October 2022

Jumat 30 Sep 2022 20:33 WIB
Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin untuk disuntikkan kepada anak (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengatakan, anak-anak yang demam usai mendapatkan vaksin Covid-19 umum terjadi. Vaksin lain yang disuntikkan ke dalam tubuh seperti difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) juga mengakibatkan panas.
“Kalau demam setelah divaksin sebenarnya bukan hanya vaksin Covid-19. Vaksin DPT sejak 1970-an lalu juga menyebakan demam, tetapi tak heboh,” ujar Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari saat konferensi virtual BNPB, Jumat (30/9/2022).
Ia meminta orang tua dari anak yang mendapatkan vaksin Covid-19 tidak heboh ketika buah hatinya panas usai disuntik karena sebenarnya ini bukanlah masalah. Ia menambahkan, justru ketika anak usai disuntik kemudian mengalami demam, maka kondisi ini artinya memperlihatkan bahwa mekanisme kekebalan tubuhnya sedang bekerja karena benda asing bekerja dalam tubuh.
Vaksin dimobilisasi dan menuju kekebalan tubuh. Namun, ia mengakui prosesnya membutuhkan suhu tertentu dan akhirnya demam dalam satu atau dua hari. Setelah itu, dia melanjutkan, panas hilang dengan atau tanpa pengobatan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia menggunakan berbagai macam platform seperti inactivated virus, messenger RNA (MRNA), hingga viral vector yang tak menggunakan virus hidup. Ada yang virusnya dimatikan, menggunakan komponen genetiknya saja atau komponen protein saja. Jadi, ia menegaskan vaksin Covid-19 tidak mungkin menyebabkan seseorang jadi sakit.
“Itu tidak masuk akal,” kata dia.
Tak hanya mendorong vaksinasi Covid-19, Hindra mendorong protokol kesehatan (prokes) juga tetap harus dilakukan. Ia mengingatkan, jika tertular virus ini kemudian bisa memasuki saluran napas. Karena itu, ia meminta harus ditutup memakai masker.
Ia merekomendasikan kalau bertemu dengan seseorang yang belum diketahui status kekebalannya membawa virus atau tidak, maka gunakan masker. Selain itu, ia meminta harus ada upaya mengurangi risiso transmisi infeksi dengan menjaga jarak.
Selain itu, ia meminta menjauhi kerumunan juga harus dilakukan. Kemudian, ia merekomendasikan ventilasi udara juga harus lebih baik. Sehingga, konsentrasi virus dalam satu ruangan lebih rendah.
“Jadi, kalau bertemu dengan orang banyak utamakan di udara terbuka, misalnya ulang tahun atau arisan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga merekomendasikan dalam kamar bisa terkena sinar matahari dan jendelanya terbuka sehingga ada aliran udara. 
Dapatkan Update Berita Republika
Gabriel Jesus Berambisi Bawa Arsenal Benamkan Tottenham
Sederet Data dan Fakta Menarik Jelang Derbi London Utara, Arsenal vs Spurs
Graham Potter Bicara Soal Kondisi Pemain Chelsea Jelang laga Vs Crystal Palace
Data dan Fakta Jelang Duel Crystal Palace vs Chelsea
Erik ten Hag Masih Menaruh Kepercayaan pada Harry Maguire
Bina Sarana Informatika

Sosialiasi LPJ Awardee IISMA 2022 digelar secara daring pada Selasa (20/9/2022)
Liga Inggris

Arsenal akan menjamu Spurs pukul 18.30 WIB.
Asia

Prayuth memimpin kudeta militer pada 2014 dan naik menjadi perdana menteri
Tadabbur

Mulailah dari hal-hal kecil yang manfaatnya seperti booster bagi tubuh kita. Salah satunya adalah berzikir.
Umum

Polisi menyita sejumlah senjata tajam dari gangster.
3 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
3 PHOTO
Sabtu , 01 Oct 2022, 09:33 WIB
Sabtu , 01 Oct 2022, 11:54 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved

source