Malang – Saat ini, Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh pola gaya hidup, meningkatnya status sosial ekonomi dan bertambahnya usia harapan hidup.
Awalnya penyakit tersebut didominasi oleh penyakit menular, namun kini penyakit tidak menula (PTM) terus meningkat dan melampaui penyakit menular.
Prevalensi PTN di Indonesia berdasarkan Riskesda 2018, hipertensi usia >18 tahun (25,8%), penyakit jantung koroner (PJK) > 15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal ginjal kronik (7,69%), stroke (12,1%), asma (4,8%), PPOK (3,8%), kanker (3,6%), diabetes mellitus (3,0%), dan hypertyroid (0,4%).
Sedangkan, beberapa faktor risiko PTM seperti obesitas laki-laki (19,7%), obesitas perempuan (32,9%), obesitas sentral (31%), konsumsi tembakau (33,8%) dan kurang makan sayur maupun buah (93,5%).
Laporan SPM Kabupaten Malang (hingga Agustus 2022) menunjukkan bahwa, untuk capaian SPM usia produktif sebesar 37,35% atau 626.298 orang, capaian pelayanan penderita hipertensi sebanyak 26,05% atau 214.634 orang, dan capaian pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus sebesar 45,16% atau 18.984 orang.
Dari data itu, memperlihatkan bahwa capaian SPM di Kabupaten Malang masih rendah, belum mencapai target 100%.
Salah satu faktor penyebabnya, selain manajemen program yang belum mantap, belum sinerginya pencatatan dan pelaporan dari lintas program dan jejaring.
Selain itu masih rendahnya kedisiplinan dalam menginput hasil skrining pada ePuskesmas serta penatalaksanaan hipertensi dan diabetes mellitus.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes yang mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, untuk itu diperlukan upaya koordinasi lintas program di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Baca Juga :  Brigjen Herman Vaksinasi Booster Bersama Personil TNI dan ASN

Tujuannya agar bersinergi dalam penyamaan persepsi dan pemahaman tentang program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), baik dalam standar pelayanan, pencatatan dan pelaporannya.
Sinergisitas itu mencakup Bidang Kesehatan Masyarakat (program Lansia, UKS, KIA dan Kespro), Bidang P2P (program GIF, UBM, IVA, TB-DM, Pandu PTM, Keswa, dan Napza).
Kesemuanya itu tidak lain agar capaian target SPM maupun integrasi bisa terpenuhi sehingga muncul kesamaan pemahaman dalam upaya pencapaian SPM di bidang kesehatan dan capaian program.
Setelah memberikan sambutan, Kabid P2P berkenan membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Program PTM dan Keswa dengan Lintas Program di Dinkes Kabupaten Malang tahun 2022.
Rakontek Program PTM dan Keswa ini diselenggarakan selama dua hari dari 29 hingga 30 September 2022 di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Rakontek ini melibatkan peserta dari lintas program pada Dinkes Kabupaten Malang dan Puskesmas se-Kabupaten Malang (39 Puskesmas).
Rakontek Gelombang 1 pada Kamis (29/9) menghadirkan peserta yang terdiri dari lintas program Dinkes (Kabid P2P, Sub Koordinator Substansi PTM Keswa, Sub Koordinator Substansi Yanprim, PP PTM, PP Promkes, PP Lansia,PP PSI PK Yankes, PP Farmasi, PP Pelayanan Rujukan, PP Kesga, PP Promkes, PP Jiwa, PP Gifu, dan sejumlah staf PTM lainnya), dan Puskesmas (Kepala Puskesmas, PJ PTM, PJ Promkes, dan PJ Lansia).
Hari pertama ini, yang dihadirkan 20 Puskesmas yakni Donomulyo, Kromengan, Pagak, Sumbermanjing Kulon, Bantur, Wonokerto, Gedangan, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Dampit, Pamotan, Tirtoyudo, Ampelgading, Poncokusumo, Wajak, Turen, Bululawang, Gondanglegi, Ketawang, dan Pagelaran.

Baca Juga :  Terbitkan Perda P4GN Wujud Pemprov Bengkulu Komitmen War On Drugs

Sedangkan, untuk gelombang 2 esok harinya akan dihadirkan 19 Puskesmas meliputi Kasembon, Ngantang, Pujon, Dau, Karangploso, Lawang, Ardirejo, Singosari, Pakis, Jabung, Tumpang, Tajinan, Pakisaji, Kepanjen, Kalipare, Sumberpucung, Ngajum, Wonosari, dan Wagir.

Dua narasumber dari Dinkes Provinsi Jatim. 

Dalam rakontek gelombang 1 ini terdapat 3 narasumber. Narasumber 1 diisi oleh Sub Koordinator Substansi PTM Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Kebijakan, Renstra Capaian P2PTM Tahun 2022 di Kabupaten Malang.
Dalam penjelasannya, Paulus mengatakan bahwa capaian skrining usia 15 tahun ke atas (Januari-Agustus 2022) yang baru mencapai 35,64%. Hal ini tidak terlepas dari permasalahan program PTM di Dinkes dan Puskesmas.
Kemudian narasumber 2 berasal dari Seksi PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur, Wari Iin Dehasworo, SKM, dengan titel “Kebijakan, Strategi dan Monev Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.”
Pada kesempatan itu, Wari Iin menjelaskan bahwa Kabupaten Malang menjadi percontohan PTM Nasional. Sehingga, ia yakin bahwa Puskesmas sudah melakukan segala daya upaya, hanya sayangnya masih perprogram.
“Coba kalau dikompilasi maka akan meningkat tajam”, kata Wari Iin.
Lebih lanjut, Wari Iin juga memuji inovasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Ia yakin semua provinsi yang ada di Indonesia sudah ada Pandu PTM.
Hanya saja kelebihan Kabupaten Malang karena memiliki keunggulan dengan inovasi SMARThealth, sementara di daerah lain belum ada.
“Sistem pendataan luar biasa SMARThealth. Di SMARThealth lengkap dengan by name by address” kata Wari Iin.
Memasuki pemaparan materi 3, dilakukan peregangan otot dengan melakukan senam agar supaya peserta tidak tegang dan menjadi rilek lagi sehingga bisa mudah menyerap materi lagi.

Baca Juga :  Grand Final Kangmas Nimas Kota Batu 2022

Setelah senam, baru narasumber 3 dari Seksi Promkes Dinkes Provinsi Jawa Timur, Citra Ervina Ahiyanasari, SKM memaparkan materi “Peran Serta Kader Kesehatan Pada Posyandu Prima.”
Pada paparan materi 3 ini terdapat banyak pertanyaan, karena munculnya istilah Posyandu Prima. Posyandu Prima ini saat ini sedang diuji coba di Surabaya. Kata Citra Ervina, keberadaan Posyandu Prima ini nanti akan menggantikan Ponkesdes. Giat Posyandu Prima itu nanti pelayanannya setiap hari.
Usai materi 3, acara akan dilanjutkan dengan rencana tindak lanjut dari rakontek ini.
Namun di sela-sela itu, PP PTM Dinkes Kabupaten Malang Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners mengumumkan pemenang lomba Hari Merdeka Agustus 2022 dalam rangka peningkatan capaian SPM Hipertensi di Kabupaten Malang.
Ada 3 Puskesmas sebagai pemenang, yaitu Puskesmas Kromengan sebagai Puskesmas tertinggi Pertama dengan jumlah 320,1%, Puskesmas Pagak sebagai Puskesmas tertinggi Kedua dengan jumlah 266,7%, dan Puskesmas Bululawang sebagai Puskesmas tertinggi Ketiga dengan jumlah 239, 9%.
Setelah pengumuman pemenang, Nur Ani langsung meneruskan dengan membacakan rencana tindak lanjut dari rakontek Program PTM ini yang disepakati oleh peserta rakontek.
Acara rakontek Program PTM yang dimulai pada pukul 08.55 WIB ini, berakhir pada pukul 13.08 WIB.
Penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang.
Dalam penutupan itu, Paulus mewakili dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta dari awal hingga akhir.
“Kami harap semua Puskesmas di Kabupaten Malang sudah bisa Pandu PTM dan UBM tahun depan,” pungkasnya.(hms/dws/red).

source