Advertisement
Advertisement
KULONPROGO-Sebanyak 11 orang mahasiswa ormawa IMM Farmasi diterjunkan di Hargotirto untuk membantu program pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan lansia. Kegiatan yang di usung merupakan hibah dari Kemendikbud RI dalam program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO) di tahun 2022.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan soft skill mahasiswa serta meningkatkan peran aktif mahasiswa di masyarakat, terang Chirul Fajri, S.I.Kom, M.A selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan dalam kegiatan monev pada Jumat, 7 Oktober 2022 lalu.
Intan Salsabila Almahaty selaku Ketua Tim PPKO IMM Farmasi menerangkan bahwa sejumlah 10 orang mahasiswa serta 1 orang mahasiswa dari psikologi tergabung dalam kegiatan ini. Kolaborasi pada mahasiswa antar prodi maupun sinergitas pada pemerintah desa menjadi hal penting dalam menjalankan program ini.
Beberapa kegiatan pendampingan telah dilakukan selama September-Oktober 2022 ini dan masih berlanjut hingga Desember 2022. Dimulai dari “Edukasi cegah stunting serta dampaknya pada pertumbuhan anak” telah dilakukan bersama Intan Puspita Sari, S.Psi.,M.Sc (Dosen Pendidikan PAUD, UAD).
PROMOTED: Resmikan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja Berharap IKM Naik Kelas
Tukiyo, Kepala Desa Hargotirto menyebutkan bahwa dirinya sangat mendukung program yang dibawa tim IMM Farmasi UAD. Hal ini sejalan dengan program Desa terkait pencegahan stunting. Ia menambahkan bahwa masih cukup tingginya kasus stunting di beberapa desa serta dusun, untuk itu perlunya pencegahan sejak dini, baik pada masa remaja, saat menikah, serta saat kehamilan. Ia berharap dengan adanya program ini mampu menurunkan kejadian angka stunting di wilayah Hargotirto pada khususnya.
Apt.Ginanjar Zukhruf Saputri, M.Sc selaku Dosen Pembimbing tim IMM Farmasi UAD menyebutkan bahwa beberapa fokus kegiatan ini adalah optimalisasi kader kesehatan balita serta mengoptimalkan sumber daya lokal guna meningkatkan status gizi. Nurtiasa salah satu anggota tim IMM Farmasi menerangkan bahwa peningkatan status gizi dapat dilakukan melalui inovasi olahan produk pangan fungsional.
Sejumlah 4 produk pangan dikembangkan oleh tim PPKO IMM Farmasi UAD. Pengembangan budidaya lele bersama tim Kelompok Wanita Tani (KWT) hingga mengolahnya menjadi nuget lele yang mereka beri nama “Legit”. Sediaan vegetable mie nikmat atau mereka sebut “Gemini” dikembangkan dengan bahan dasar berupa ekstrak daun bayam yang kaya vitamin dan serat diharapkan meningkatkan kesehatan warga. Bahkan pemanfaatan daun kelor mereka optimalkan melalui sediaan “Kelorkies” biskuit coklat kelor yang diharapkan menarik untuk dikonsumsi.
Nurgiyanti, selaku ketua kader KWT menerangkan bahwa kegiatan yang diberikan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik untuk level keluarga pada khususnya serta menjadi peluang untuk diinisiasi menjadi sebuah produk UMKM yang dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
Program kedua yang diusung tim PPKO IMM Farmasi UAD juga berfokus pada optimalisasi posyandu lansia. Dengan pengembangan model posyandu diharapkan meningkatkan kesehatan lansia sehingga menjadi lebih sehat dan bugar (Lansia Se-Gar). Edukasi terkait pencegahan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, serta asam urat dilakukan untuk kader posyandu lansia bersama apt.Prita Anggraini, M.Farm (Dosen Farmasi UAD).
Optimasi dan pemanfaatan tanaman obat pun disampaikan dalam upaya pencegahan PTM tersebut, dengan mengundang pakar apt.Ikhwan Ridwan Rais, PhD salah satu Dosen Farmasi UAD. Antusiasme warga yang merupakan kader kesehatan baik balita mapun lansia serta kader KWT terlihat dalam komitmen untuk mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan ini.
Dukungan mitra baik dari pihak Kapanewon Kokap, Kalurahan Hargotirto, serta pihak Dusun Menguri beserta para Kader Kesehatan Balita maupun Lansia serta kader KWT bahkan Universitas serta Fakultas Farmasi menjadi sinergitas dalam terlaksana nya kegiatan ini. Keberlanjutan program diharapkan mampu meningkatkan kemandirian mitra, khususya dalam pencegahan stunting serta peningkatan kesehatan lansia.*
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement