Kasus HIV/AIDS di Cianjur Meningkat, Penanganan Terseok-seok karena Anggaran
CIANJUR, KOMPAS.com– Tren kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara di sisi lain, anggaran penanganannya, yang dikelola Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat terus merosot.
Kepala sekretariat KPA Cianjur Hilman mengatakan, tahun ini menerima anggaran sebesar Rp 75 juta dari pemerintah daerah.
Baca juga: Belasan Murid SD di Cianjur Positif HIV/AIDS
Nilai tersebut menurut Hilman jauh dari kata ideal, apalagi jika melihat fenomena AIDS di Cianjur yang terus menanjak.
“Tahun ini saja hingga Juli, temuan kasus HIV/AIDS sudah 179 orang, melonjak dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Hilman kepada Kompas.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/8/2022).
Disebutkan, minimnya anggaran yang diterima KPA Cianjur berimbas pada sejumlah program yang terpaksa ditunda, seperti program-program hulu yang sifatnya krusial.
Menurut Hilman, kondisi ini mengindikasikan pemerintah daerah kurang peduli terhadap permasalahan AIDS di Cianjur.
Baca juga: 75 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Klaten, Pengidapnya Kalangan Usia Produktif, Seks Menyimpang Jadi Salah 1 Penyebab
Padahal, keberadaan KPA Cianjur sendiri, ditegaskan Hilman, ditopang dengan Surat Keputusan Bupati dan dikuatkan dengan dua peraturan daerah (perda).
“Kalau sudah ada perda kan artinya pemerintah daerah harus bertanggungjawab dengan mengalokasikan anggaran yang ideal,” ujar dia.
 
Hilman pun membandingkan alokasi anggaran yang diterima KPA kota kabupaten terdekat, sepertI Sukabumi dan Bogor yang besarannya Rp 200 juta hingga Rp 900 juta.
“Idealnya KPA Cianjur juga dikisaran itu, karena banyak hal yang harus dilakukan untuk menangani Aids yang trennya terus meroket ini,” ujar Hilman.
Bupati Cianjur Herman Suherman tidak menampik jika anggaran untuk penanganan HIV/Aids minim.
Baca juga: 13 Gejala Klinis HIV menurut WHO
Hal ini menurutnya dikarenakan kondisi dan keterbatasan anggaran yang ada di kas daerah.
”Memang (minim), kondisinya kemarin kan Covid-19, dan saat ini juga keuangannya sangat minim karena ada (alokasi anggaran) yang sifatnya mandatori-mandatori, belum lagi kita ada kewajiban (menyiapkan anggaran) untuk pemilu mendatang,” terang Herman saat dikonfirmasi Kompas.com di Pendopo, Senin (29/8/2022).
Namun demikian, disampaikan Herman, anggaran penanggulangan Aids di Cianjur tak hanya berpusat di KPA, namun juga diintegrasikan ke instansi-instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan lainnya.
”Semoga saja ke depan bisa naik, ya. Bukan hanya untuk (komisi) Aids saja, tapi untuk yang lainnya juga,” ujar Herman.

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source