Tuesday, 3 Safar 1444 / 30 August 2022
Tuesday, 3 Safar 1444 / 30 August 2022
Kamis 04 Aug 2022 11:34 WIB
Red: Natalia Endah Hapsari
Jurus ekspansi dan inovasi menjadi strategi jitu pengembangan industri farmasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia memiliki banyak potensi riset bidang kesehatan obat, vaksin dan alat kesehatan (alkes), yang terbukti dari lahirnya berbagai produk inovasi kesehatan untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Indonesia juga mempunyai kapasitas industri farmasi yang terus berkembang. Saat ini Indonesia tercatat memiliki kekuatan dengan lebih 240 industri farmasi termasuk industri farmasi milik badan usaha milik negara dan swasta. Indonesia juga mempunyai 1.489 pedagang besar farmasi (PBF) pusat dan 1.074 PBF cabang.
Tak hanya itu, Indonesia pun memiliki lebih dari 40 ribu rumah sakit, apotek, klinik dan toko obat yang menggunakan dan mendistribusikan obat-obatan dan alkes. Tentunya ini bertujuan untuk mencukupi atau melayani 270 juta penduduk di Indonesia di mana di dalamnya adalah peserta BPJS Kesehatan sebesar 240,3 juta jiwa.
Melihat potensi tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak peran serta industri farmasi dalam rangka mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. “Saat ini Kementerian Kesehatan sedang fokus dalam mewujudkan ketahanan kesehatan sebagai salah satu pilar transformasi kesehatan dengan sasaran terpenuhinya kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan nasional oleh produksi dalam negeri,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam satu kesempatan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, kata Budi, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak termasuk akademisi, industri, pemerintah dan masyarakat agar dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi sediaan farmasi dalam negeri.
Satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut telah dilakukan oleh PT Pyridam Farma Tbk yang resmi menyelesaikan transaksi akuisisi 100 persen saham (secara langsung maupun tidak langsung) atas PT Ethica Industri Farmasi yang semula dimiliki oleh Fresenius Kabi AG dan Fresenius Kabi Deutschland GmbH. Penyelesaian transaksi akuisisi saham PT Ethica Industri Farmasi telah dilakukan dengan nominal Rp 163,45 miliar.
“Akuisisi PT Ethica Industri Farmasi ini terjadi sebagai bukti nyata inovasi yang kami terus lakukan dengan menambahkan segmen produk baru di bidang injeksi dalam rangkaian produk yang dimiliki Pyridam Farma. Kami berharap dengan adanya akuisisi ini semakin memperkuat posisi Pyridam Farma di bidang healthcare Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), Lee Yan Gwan, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (4/8/2022).
Selanjutnya, Pyridam Farma akan terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas melalui kerja sama strategis dengan berbagai industri dalam upaya memajukan industri layanan kesehatan Indonesia dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dapatkan Update Berita Republika
Rekomendasi Suplemen untuk Usia di Atas 50 Tahun
Tiga Minuman untuk Bakar Lemak Perut
Hindari Lonjakan Gula Darah, Makan Serat Dulu Baru Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Menyantap Makanan Manis Sebelum Tidur, Ini Bahayanya Menurut Dokter Neurologi
Minum Kopi Tetapi Masih Mengantuk? Ini Penjelasan Pakar
Jabodetabek Nasional
Penggerebeken toko miras merupakan atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ibu Warung
Riot Games rencananya akan melakukan perubahan kepada salah satu map VALORANT, yaitu Fracture.
Hukum
Tuduhan kepada Erick dinilai sudah menjurus kepada pencemaran nama baik.
Hukum
Pernyataan Edy diangggap JPU bisa memantik keonaran di tengah masyarakat.
News Analysis
Said Iqbal mengajak Sri Mulyani untuk duduk bareng mengamati pom bensin.
5 PHOTO
6 PHOTO
4 PHOTO
7 PHOTO
6 PHOTO
Selasa , 30 Aug 2022, 04:51 WIB
Selasa , 30 Aug 2022, 13:42 WIB
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
Copyright © 2018 republika.co.id, All right reserved