TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Kesehatan terus menggenjot kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.
Hingga saat ini capaian Imunisasi Anak Nasional (BIAN) baru mencapai 75 persen, dan pihaknya akan berusaha merampungkan BIAN. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung, Mohamad Sarif mengatakan, capaian BIAN saat ini masih 75 persen.
“Sebenarnya kita sudah mencapai 75-76 persen, namun untuk tingkat provinsi baru mencapai 71 persen saja,” ujarnya. Kendala dalam menghadapi BIAN, katanya terbentur dengan jadwal liburnya anak-anak sekolah sehingga menghambat pencapaian BIAN.
“Anak-anak kan sempat libur jadi capaian imunisasi terhambat, kendalanya pas libur makanya itu yang menjadi kendala kita di lapangan,” jelasnya. Namun, pihaknya tetap bersyukur, karena Kabupaten Tana Tidung masuk dalam daftar posisi ketiga untuk pencapaian BIAN se-Kalimantan Utara.
“Alahamdulillah meski begitu kita Kabupaten Tana Tidung masuk di urutan ketiga pencapaian imunisasi se Kaltara ini,” ungkapnya. Selain berbenturan dengan libur sekolah, kendala lainnya seperti infrastruktur menjadi kendala untuk menjangkau daerah yang ada di KTT.
“Akses infrastruktur jadi kendala kita, selain libur sekolah, untuk mencapai wilayah di KTT juga kita sangat kesulitan makanya itu juga menjadi kendala kita,” tukasnya. Ia mengakui, capaian imunisasi BIAN itu dapat terlaksana seratus persen hanya tinggal 25 persen untuk mencapai 100 persen.
“Yang kita kejar tinggal 25 persen lagi, kita optimistis akan mencapai angka tersebut. Nanti kita akan berkoordinasi juga dengan Dinas Pendidikan dan mereka juga mendukung,” katanya.
Apalagi katanya, saat ini kan anak-anak sudah mulai bersekolah kembali sehingga BIAN terus digenjot sampai mencapai target. “Semoga saja target kita tercapai dan saat ini juga anak-anak sudah kembali sekolah jadi lebih memudahkan kembali dalam imunisasi,” harapnya.
Seorang ibu rumah tangga Nunung (32) membawa anaknya Rehan berusia 4 tahun untuk disuntik imunisasi guna mencegah penyakit berbahaya, seperti campak, rubella, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, dan sebagainya.
Ia mendapatkan informasi bulan imunisasi anak nasional tersebut dari pihak Dinkes melalui jejaring media sosial. “Imuniasasi ini sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak, apalagi sekarang ada berbagai macam penyakit berbahaya, seperti hepatitis dan Covid-19,” ujarnya.
Ia pun langsung menemani sang anak ke lokasi untuk mendapatkan imunisasi guna memberikan perlindungan diri bagi sang buah hatinya.
“Saya langsung bawa anak saya, takut juga kita karena kalau tidak di imunisasi takut ada penyakit kan, jadi makanya saya antusias ikuti imunisasi itu,” pungkasnya. (rko/har)