TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Pada 2022 ini, Kabupaten Kudus mendapatkan total anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) senilai Rp 291 miliar. Terdiri dari alokasi anggaran DBHCHT 2022 Rp 174 miliar, dan Silpa 2021 senilai Rp 117 miliar.
Meski demikian, dana yang ada hingga kini belum bisa digunakan kembali untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah.
Padahal, Ketua DPRD Kudus Masan menyebut, infrastruktur daerah masih menjadi persoalan pemerintah kabupaten yang harus segera dituntaskan.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya tidak bisa menggunakan alokasi dana DBHCHT yang ada untuk melakukan pembangunan infrastruktur, lantaran terbatasi oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 215/PMK.07/2021.
Dalam peraturan tersebut, kata Masan, alokasi DBHCHT hanya bisa digunakan 40 persen di bidang kesehatan, 50 persen bidang kesejahteraan masyarakat meliputi 30 persen BLT dan 20 persen pelatihan BLK, serta 10 persen untuk penegakan hukum.
“Dana DBHCHT ini belum bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Kami menggangarkan sesuai dengan rumus yang ada, ini aturan dari Menteri Keuangan. Infrastruktur yang dinginkan masyarakat belum boleh,” terangnya saat mengikuti sosialisasi kebijakan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Balai Desa Tumpangkrasak dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Senin (29/8/2022).
Meski demikian, Masan menyebut, berbagai upaya sudah dilakukan ke tingkat pemerintah pusat agar penggunaan anggaran DBHCHT ini bisa lebih fleksibel, utamanya untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah, seperti jalan dan berbagai fasilitas umum.
Dia menyebut, selain di bidang pendidikan dan kesehatan, saat ini masyarakat menginginkan infrastruktur mantap, yang bisa didukung dan dipercepat dengan anggaran DBHCHT.
Namun begitu, pihaknya tetap mengupayakan penuh agar alokasi dana yang ada dari APBD bisa mendukung pembangunan-pembangunan di Kabupaten Kudus.
“Upaya DPRD dan Bupati sudah dilakukan sampai ke tingkat pemerintah pusat. Kami mengusulkan supaya dana DBHCHT bisa digunakan sesuai kebutuhan masyarakat. Kami butuh doa masyarakat Kabupaten Kudus,” tuturnya.