Ahmad Faisal berhasil menjadi wisudawan Universitas Islam Bandung (Unisba). Kerja kerasnya sebagai satpam di kampus itu membuatnya lulus dari program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah.
Faisal menjadi mahasiswa di tahun 2018 dan mampu menyelesaikan studinya selama 3 tahun 10 bulan dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,59.
Faisal menceritakan kisah perjuangannya hingga berhasil menyandang gelar sarjana di Unisba. Faisal menuturkan orang tuanya yang tinggal di Tasikmalaya hanya bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang kecil dengan memiliki delapan anak, termasuk Faisal.
Namun dengan keterbatasan ekonomi itu tak membuat keinginan Faisal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi surut. Bahkan ia mengaku sempat tidak didukung saat berencana untuk melanjutkan kuliah.
“Awalnya orang tua dan anggota keluarga saya yang lainnya tidak mendukung saya untuk berkuliah karena adanya keterbatasan finansial. Tapi saya yakin, kalau kita menolong agama Allah, kita akan ditolong Allah secara langsung. Kalau yakin, apapun yang mustahil bisa terjadi,” kata Faisal, dilansir dari laman resmi Unisba, Selasa (30/8/2022).
Namun tekad bulatnya mengantarkan Faisal menginjakkan kaki di Unisba. Ia merantau dari Tasik ke Bandung dan sempat bekerja sebagai tukang sablon di Cimahi hingga penjaga toko di sebuah pasar tradisional.
Faisal kemudian juga bekerja di kampus Unisba sebagai petugas keamanan alias satpam. Hal itu dilakoni Faisal sembari berkuliah.
“Saya sempat ditawarkan untuk berkuliah di kampus lain, namun beasiswa yang ditawarkannya tidak full, saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu. Kemudian, setelah dibukakan jalan oleh Baitul Maal Unisba, baru saya memberanikan diri untuk daftar kuliah di Unisba,” ungkapnya.
Jauh dari keluarga, Faisal sehari-hari tinggal di Masjid Al Asy’ari Unisba. Selain sebagai pengurus, ia sengaja menetap di masjid untuk menghemat biaya. Sebab, uang yang dihasilkan dari bekerja tak cukup untuk membayar kebutuhan ngekos.
“Supaya tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk kebutuhan kost. Ketika kuliah pun saya juga berusaha cari uang tambahan dengan bekerja sebagai penjaga toko di akhir pekan,” ujarnya.
Faisal juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi di kampusnya. Ia sempat menjuarai berbagai kejuaraan pencak silat dan aktif di berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus.
Kini Faisal telah lulus sebagai sarjana di Unisba. Pria kelahiran 16 Juli 1999 ini berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi adik-adiknya.
“Saya berencana kerja menjadi pengajar sambil mengumpulkan biaya untuk melanjutkan pendidikannya (S2),” ucap Faisal.
Faisal juga memberikan pesan kepada mereka yang mengalami keterbatasan ekonomi namun tetap ingin meraih cita-cita. Satu hal yang penting kata dia adalah berusaha dan berdoa.
“Tugas kita ikhtiar dan berdoa, bukan tugas kita untuk berhasil. Jika berbicara hasil itu urusan Allah. Kalau punya keinginan ya harus ikhtiar harus berusaha. Jangan pantang menyerah. Kalau gagal ya cari yang lain. Jangan sampai kegagalan jadi bikin kita terpuruk,” tutup Faisal.