DPRD Kota Surabaya dan Pemkot Surabaya menyepakati Kebijakan Umum APBD-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD perubahan tahun anggaran 2022. Dalam penetapan itu ada kenaikan kekuatan anggaran sebesar Rp 200 miliar yang berasal dari pendapatan asli daerah (PAD).
Penetapan tersebut diambil dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, Kamis (25/8) lalu. Adapun hasil kesepakatan KUA-PPAS akan menjadi acuan penyusunan Rancangan APBD Perubahan tahun 2022.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan saat ini kekuatan APBD Surabaya tahun 2022 naik menjadi Rp 10,6 triliun, yang sebelumnya APBD murni hanya Rp 10,4 triliun. Kenaikan APBD tersebut karena ada tambahan anggaran Rp 200 miliar.
Reni menambahkan anggaran itu untuk kesejahteraan warga Surabaya, seperti bidang pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Ia mencontohkan bidang pendidikan, yang saat ini tengah dibuka kembali pendaftaran gelombang kedua beasiswa SMA/SMK sederajat hingga kuliah.
“Pemkot memberikan tambahan bantuan beasiswa untuk jenjang SMA/SMK dan kuliah. Hal ini menjadi bukti kepedulian yang besar dari pemkot dan dewan dalam pendidikan generasi muda di Surabaya,” ungkap Reni dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).
Pada jenjang SMA/SMK/MA juga diberikan tambahan kuota beasiswa. Awalnya kuota Beasiswa Pemuda Tangguh sebanyak 13.415, kini ditambah menjadi 25.605. Untuk bantuannya berupa uang tunai Rp 200 ribu per bulan, dan perlengkapan sekolah seperti sepatu, seragam, hingga kaos kaki.
Sedangkan 1.000 beasiswa digelontorkan Pemkot kepada pelajar dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Ada 10 PTN dan 1 PTS yang bekerja sama dengan pemkot Surabaya.
“Bahkan kemarin ada laporan anak-anak yang diterima di PTN namun karena ada keterbatasan kuota sehingga tidak diterima,” kata Reni.
Reni juga meminta pemkot Surabaya untuk jemput bola dalam mensosialisasikan beasiswa tersebut. Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang mengetahui beasiswa, bahkan tidak mengetahui juga cara pendaftarannya.
“Nanti kita kawal dan mendorong pemkot untuk jemput bola. Terutama meningkatkan sosialisasi. Karena saat saya turun masih ada yang belum mengetahui adanya beasiswa itu,” jelas Reni.
Tak hanya pendidikan saja, tambahan anggaran tersebut juga untuk menunjang infrastruktur yang telah diusulkan warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) RT/RW, seperti pembangunan jalan, pavingisasi, perbaikan saluran air, dan lainnya.
“Program pembangunan infrastruktur di permukiman tersebut bisa menggerakkan warga setempat pada skema padat karya,” tuturnya.

source