TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN – Usai menyampaikan nota penjelasan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Kabupaten Bulungan Tahun Anggaran 2022 dalam rapat paripurna di Ruang Sidang Datu Adil DPRD Bulungan pada Senin (29/8/2022) pagi tadi.
Dijelaskannya Bupati Bulungan Syarwani jumlah pendapatan tahun anggaran 2022 semula direncanakan Rp1,2 triliun ditargetkan menjadi Rp1,3 triliun.
“Sedangkan belanja atau pengeluaran daerah tahun anggaran 2022 semula Rp1,2 triliun mengalami penambahan sebesar Rp206,3 miliar menjadi Rp1,4 triliun,” ucap Syarwani Senin (29/8/2022).
Lebih lanjut, kata Syarwani posisi rancangan perubahan APBD 2022 Pemkab Bulungan tetap pada kondisi anggaran defisit.
Baca juga: Masih Bergantung Dana Tranfer, Pemkab Bulungan Minta OPD Tingkatkan Capaian Kinerja Fisik Tahun 2022
Untuk menutupi pembiayaan anggaran defisit tersebut, kata Syarwani, Pemkab Bulungan mengambil beberapa langkah antisipatif yang mungkin dapat ditempuh.
“Ya tentu yang pertama yaitu melakukan evaluasi terhadap beberapa sumber penerimaan daerah yang masuk kategori potensial pada saat anggaran 2022 berjalan terutama terhadap sumber-sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkapnya.
Kemudian langkah berikutnya, kata Syarwani yaitu menyusun skala prioritas pembiayaan yang lebih ketat terhadap program kegiatan yang mana harus didahulukan dan program kegiatan mana yang dinilai dapat dilaksanakan bertahap.
“Kemudian melakukan rasionalisasi belanja pada program dan kegiatan yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ucapnya.
Syarwani pun akui bahwa realisasi fisik kegiatan belanja perangkat daerah semester pertama tahun anggaran 2022 sebesar 42,37 persen dan realisasi keuangan sebesar 33,13 persen atau Rp439,1 miliar dari nilai pergeseran APBD 2022 total sebesar Rp1,3 triliun.
“Tingkat capaian kinerja dari Perangkat Daerah Kabupaten Bulungan belum memenuhi target. Mengingat pelaksanaan semester dua tahun anggaran 2022 tinggal beberapa bulan lagi, maka diperlukan upaya-upaya yang lebih baik dari seluruh Perangkat Daerah,” ungkapnya.
Soal APBD, kata Syarwani Pemkab Bulungan mempunyai peranan penting menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang tergantung kinerja dan realisasi APBD.
Baca juga: Singgung Dampak Pembangunan PLTA Kayan di Bulungan, Walhi Kaltim Ingatkan Potensi Bencana Ekologis
“Yakni daya serap anggaran dalam APBD mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadap perkembangan tinggi dan rendahnya pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Syarwani juga menyampaikan beberapa keberhasilan pembangunan yang telah dicapai pada tahun 2022 ini.
“Antara lain kondisi daerah yang aman dan kondusif akan terus dipertahankan untuk meningkatkan roda perekonomian daerah.
Lalu peningkatan kelulusan siswa, peningkatan penyediaan fasilitas kesehatan serta keberhasilan pengembangan wilayah dan potensi ekonomi daerah,” ujarnya.
Penulis: Georgie

source