Saya adalah seorang mahasiswi yang sudah tertarik sejak lama dalam bidang kepenulisan namun baru saja memutuskan untuk menekuni bidang ini dengan serius.
Selanjutnya
Tutup
Pandemi Covid-19 yang sekarang sudah mengalami penurunan telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun. Selama itu pula kehidupan masyarakat pada umumnya telah berubah drastis. Hal yang sama pun terjadi di Indonesia sebagai salah satu negara yang juga terkena dampak pandemi ini. Saat pandemi, kita tidak lagi bisa bertemu dengan orang lain dengan leluasa dan kita juga tidak bisa melepaskan masker dari wajah saat berpergian keluar. Pergerakan pun dibatasi oleh peraturan yang sangat ketat. Tidak ada lagi kerumunan orang, tidak ada lagi orang yang keluar dari rumah mereka. Semua rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19 sehingga menyisakan hampir tak ada ruang bagi pasien dengan penyakit lainnya. Stok oksigen di rumah sakit menipis, membuat orang-orang yang membutuhkannya mencari kesana kemari dengan kalang kabut. Pendidikan pun jadi terbatasi. Tidak ada lagi pembelajaran tatap muka, semua dilakukan dari rumah. Tidak ada lagi berangkat pagi-pagi ke sekolah dan bertemu teman-teman di kelas, semua diganti dengan hanya menatap layar.
Perubahan drastis pun ikut terjadi di salah satu sektor terpenting Indonesia, perekonomian. Ya, tentu saja sektor perekonomian Indonesia ikut terkena imbasnya. Dengan segala hal yang serba terbatas saat masa pandemi seperti ini, sektor perekonomian Indonesia pun mengalami penurunan. Beberapa faktor yang menyebabkan turunnya perekonomian di Indonesia adalah terjadinya PHK besar-besaran yang tidak dapat terhindarkan, UMKM yang terpaksa harus gulung tikar, menurunnya sektor pariwisata, dan menurunnya perekonomian dunia secara keseluruhan.
Peristiwa banyaknya UMKM yang terpaksa gulung tikar membawa dampak yang besar terhadap turunnya perekonomian Indonesia karena sektor UMKM memberikan kontribusi yang besar pada beberapa bidang perekonomian Indonesia seperti, jumlah unit usaha di Indonesia per 2018 total 64,2 juta unit usaha, dengan jumlah unit usaha UMKM sebesar 64,1 juta (99,9%), kontribusi pada jumlah tenaga kerja, Jumlah tenaga kerja di Indonesia per 2018 total 120,6 juta orang, dengan jumlah tenaga kerja di UMKM sebesar 116,9 Juta (97%).
Jumlah kontribusi PDB dunia usaha di Indonesia per 2018 total 14.038.598 Milyar, dengan kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 8.573.895 Milyar (61,07%) (4) Kontribusi terhadap Ekspor Non Migas Jumlah ekspor non migas Indonesia per 2018 total 2.044.490 Milyar, dengan kontribusi UMKM terhadap ekspor non migas sebesar 293.840 Milyar (14,37%) (5) Kontribusi terhadap Investasi, Jumlah investasi di Indonesia per 2018 total 4.244.685 Milyar, dengan kontribusi UMKM terhadap investasi sebesar 2.564.549 Milyar (60,42%).
Dampak menurunnya sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia juga tidak bisa dibilang kecil. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat 885.067 di bulan Februari menurun 30,42% dibandingkan bulan sebelumnya dan 28,85% dibandingkan periode yang sama pada 2019. Lebih lanjut Mulyana, menyebut bahwa berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada triwulan I 2020 turun drastis hanya sejumlah 2,61 juta kunjungan, berkurang 34,9 persen bila dibanding tahun 2019. Hal ini jelas menjadi penyebab turunnya devisa negara.
Lalu bagaimana cara pemerintah memulihkan perekonomian Indonesia? Dengan kebijakan. Pemerintah membuat beberapa kebijakan dengan harapan hal ini dapat membantu menstabilkan perekonomian Indonesia kembali.
Beberapa kebijakan pemerintah yang telah membantu memulihkan perekonomian Indonesia adalah:
- UU Cipta Kerja. Omnibus Law ini sebagai bentuk dari deregulasi, telah mengamandemen 79 UU dan 1244 pasal-pasal. Ini akan membawa efisiensi birokrasi dan pemangkasan aturan yang tidak perlu, terutama yang terkait dengan perizinan usaha dan investasi.
- Sovereign Wealth Fund. Pembentukan SWF ini, yang dinamakan dengan Indonesia Investment Authority (INA), atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), memberikan ruang besar untuk pembiayaan pembangunan yang tidak berbasis pinjaman, tetapi berbentuk penyertaan modal.
- Vaksinasi. Presiden Jokowi baru-baru ini menetapkan vaksinasi gratis bagi masyarakat Indonesia dimulai awal tahun 2021. Ini akan memberikan rasa aman bagi masyarakat, dan meningkatkan keyakinan konsumen dan produsen untuk segera memacu roda perekonomian selanjutnya.
- Kelanjutan PCPEN (Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) yang tentunya akan kembali memberikan stimulus pemulihan dengan anggaran tahun 2021 sebesar Rp372,3 triliun. (Vibiz Research Center, 2020)
Sedangkan untuk pemulihan sektor UMKM sendiri, pemerintah telah menyiapkan lima skema pemulihan yang diharapkan dapat berhasil. Skema-skema yang telah disiapkan oleh pemerintah antara lain, dengan pemberian bantuan sosial kepada para UMKM yang termasuk ke dalam kategori miskin dan rentan, insentif perpajakan bagi UMKM dengan omset kurang dari Rp 4,8 miliar pertahun, relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi UMKM berupa pelonggaran peminjaman bank ke UMKM dan penyederhanaan proses sertifikasi untuk eksportir dan importir, perluasan pembiayaan modal kerja UMKM dengan mendorong perbankan untuk memberikan kredit lunak kepada UMKM, dan penyediaan penyangga produk untuk koperasi dan UMKM yang beroperasi di bidang pertanian, perikanan, kuliner, dan industri rumah tangga.
Pada sektor pariwisata, juga terdapat beberapa strategi terobosan untuk menarik wisatawan mancanegara, seperti promosi wisata melalui public relations, pengembangan produk pariwisata, pengembangan destinasi pariwisata, menjalin kerja sama dengan publik, pengembangan SDM pariwisata, dan pengelolaan infrastruktur pariwisata.
Harapannya, dengan adanya kebijakan, skema, dan strategi baru ini, peningkatan dan kestabilan perekonomian Indonesia dapat segera terwujud dan masyarakat dapat kembali hidup dengan nyaman tanpa kekhawatiran.