KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus mendorong organisasi perangkat daerah (OPD), untuk berinovasi dalam pelayanan publik. Setidaknya setiap OPD memiliki minimal satu inovasi pelayanan terhadap masyarakat. Diharapkan dengan inovasi tersebut, bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai tujuan akhirnya.
Melalui terobosan dan inovasi yang dilakukan Pemkab Klaten, menjadikan masyarakat semakin mudah mengakses pelayanan publik. Hadirnya inovasi tersebut, menyesuaikan harapan dan kebutuhan masyarakat. Didukung teknologi informasi (TI) terkini, sehingga bisa mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berkualitas. (ren/fer/dam)
Berikut inovasi pelayanan publik yang dihadirkan Pemkab Klaten untuk masyarakat:
Sistem Layanan Administrasi Kependudukan Dalam Jaringan (Sakura)
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Klaten secara resmi meluncurkan aplikasi Sistem Layanan Administrasi Kependudukan Dalam jaringan (Sakura), Mei lalu. Inovasi tersebut hadir untuk memudahkan pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat Klaten.
Aplikasi Sakura dapat diakses melalui website disdukcapil.klaten.go.id. Layanan yang disediakan, yakni kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, KTP elektronik, kartu identitas anak (KIA), perpindahan keluar, dan kedatangan penduduk. Termasuk pembaruan data atau online nomor induk kependudukan (NIK).
“Rata-rata sehari terdapat 50 persen pemohon mengurus dokumen kependudukannya melalui aplikasi Sakura. Misalnya untuk KTP elektronik, dari 300 permohonan, sekitar 150 di antaranya sudah mengurusnya secara online,” terang Kepala Disdukcapil Klaten Sunarna, Jumat (22/7).
Sunarna menambahkan, aplikasi Sakura terus disempurnakan. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat, agar mengurus dokumen kependudukan secara online. Sehingga tidak harus datang ke kantor. (*)
Titip Berkas Arsip Digitalku (Titip Bandaku)
INOVASI Titip Berkas Arsip Digitalku (Titip Bandaku) merupakan program penyelamatan arsip secara preventif, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Inovasi milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Klaten ini mulai beroperasi sejak 2019.
Total sudah mengalihmedikan 5.419 dokumen menjadi arsip digital, milik 539 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III di lereng Gunung Merapi. Terutama di Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.
Pelayanan ini dilakukan dengan jemput bola oleh dispersip. Kemudian mendata dan mengidentifikasi arsip vital. Hingga akhirnya dialihmedikan menjadi arsip digital. Dibuktikan dengan penandatanganan berita acara, autentifikasi arsip digital, serta back up data oleh petugas.
“Untuk KRB III dan KRB II di wilayah lereng Merapi, sudah 100 persen mengalihmediakan dokumennya menjadi arsip digital. Antusias masyarakat terhadap pelayanan kami memang besar sekali. Dokumen yang dialihmedikan seperti KTP, sertifikat, ijazah, maupun BPKB,” kata Kepala Dispersip Klaten Syahruna.
Syahruna menambahkan, jajarannya tidak sekadar mengalihmedikan dokumen saja. Tetapi juga menyosialisasikan kepada masyarakat, terkait pentingnya kearsipan dokumen. Selanjutnya program Titip Bandaku akan digulirkan di daerah rawan bencana banjir, tahun ini. Seperti di Kecamatan Cawas dan Bayat. (*)
Pelaporan Bencana dari Masyarakat (PENA-Mas)
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten meluncurkan aplikasi pelaporan bencana dari masyarakat (PENA-Mas) di Pendapa Pemkab Klaten, Juli ini. Aplikasi tersebut berbasis website, dapat diakses masyarakat di pena-mas.klaten.go.id.
“Aplikasi ini kami inisiasi untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Jika mengetahui ada bencana, masyarakat bisa langsung melapor kepada kami. Harapannya segera direspons dengan cepat, didukung teman-teman relawan. Kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten Sri Winoto.
Sri Winoto mengaku aplikasi PENA-Mas dapat digunakan untuk melaporkan berbagai bencana. Seperti angin ribut, banjir, tanggul jebol, gempa bumi, hingga tanah longsor. Sehingga respons yang dilakukan BPBD lebih cepat. Termasuk mewujudkan kepuasan masyarakat, terkait penanganan kebencanaan di Kota Bersinar.
Ke depann, aplikasi ini akan disempurnakan. Termasuk menambahkan sejumlah fitur dan informasi. Serta diintegrasikan dengan kejadian lainnya, seperti kecelakaan lalu lintas maupun bencana lainnya. (*)
Diskon Mami Ojol
DINAS Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Klaten (Dinsos dan P3AKB) Klaten memiliki inovasi, terkait distribusi alat dan obat kontrasepsi di masa pandemi. Namanya Diskon Mami Ojol, karena layanan tersebut memanfaatkan ojek online (ojol). Sekaligus upaya meminimalkan kontak langsung selama pandemi Covid-19. Serta mewaspadai lonjakan kelahiran bayi yang tak terkendali.
“Saat ini pelayanan distribusi alat dan obat kontrasepsi bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Inovasi ini diharapkan memberi kemudahan dalam pemenuhan, sekaligus pendekatan kepada calon akseptor,” kata Kepala Dinsos dan P3AKB Klaten M. Nasir.
Nasir mengaku ada 100 fasilitas kesehatan (faskes) di Klaten yang melayani KB. Ketika ada pengajuan dari faskes, langsung dikirim melalui ojol atau PT Pos Indonesia. Harapannya faskes tetap menerima pasokan alat dan obat kontrasepsi sesuai kebutuhan. (*)
Matur Dokter
MATUR Dokter adalah sebuah aplikasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Klaten. Program ini diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, dan diluncurkan pada 2019. Melalui aplikasi ini, masyarakat mendapatkan kecepatan dalam penanganan, utamanya kegawatdauratan dengan menghubungi call center. Termasuk berkonsultasi dengan dokter, terkait masalah kesehatan sehari-hari. Serta tips sehat hingga informasi kamar kosong di rumah sakit.
Aplikasi Matur Dokter bisa diunduh melalui PlayStore di Android. Operasionalnya didukung Tim Matur Dokter dari 34 puskesmas. Ditambah kader Matur Dokter yang ada di tiap desa maupun kelurahan. Serta belasan unit ambulans Matur Dokter, plus berbagai sarana-prasarana pendukung lainnya.
Aplikasi Matur Dokter menjadi andalan Dinkes Klaten, dalam memberikan berbagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bahkan telah dijadikan call center untuk segala informasi terkait penanganan Covid-19. (*)
Satu Hari Dua Berita (Sariduta)
DINAS Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten juga memiliki inovasi. Namanya Dalam Sehari Dua Berita (Sariduta). Merupakan komitmen diskominfo untuk menginformasikan berbagai kegiatan Pemkab Klaten. Termasuk berbagai potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bersinar dalam bentuk berita.
“Awalnya tidak punya target. Lalu ada inovasi, minimal membuat dua berita dalam sehari. Baik kegiatan pemkab maupun UMKM. Tidak hanya bentuk tulisan, tetapi juga video yang kami bagikan lewat media sosial milik diskominfo,” papar Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa.
Diskominfo tidak hanya mengunggah pemberitaan di website milik pemkab, yakni klatenkab.go.id. Tetapi juga mengirimkan ke website milik Pemprov Jateng, yakni jatengprov.go.id. Selama periode Januari-Mei, terdapat 52 berita yang terunggah di website tersebut.
“Kabupaten Klaten menduduki urutan ke-4 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, untuk jumlah berita yang terunggah di jatengprov.go.id. Semoga ke depan kami bisa lebih baik lagi,” ucapnya. (*)
Matur Ibu
MATUR Ibu merupakan kanal pengaduan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang bisa diakses di maturibu.klaten.go.id. Melalui website tersebut, masyarakat bisa melaporkan banyak hal, diserta data dan fakta. Setiap aduan akan direspons oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, maksimal 1×24 jam.
Dalam merespons aduan yang masuk, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten menyiapkan admin utama. Ketika ada aduan masuk, akan diteruskan ke admin OPD terkait untuk menjawab. Termasuk tindak lanjut dalam menyelesaikan aduan dari masyarakat.
Data Diskominfo Klaten, periode Januari-Juni terdapat 47 aduan yang masuk Matur Ibu. Dari jumlah itu, 38 di antaranya telah diselesaikan, sedangkan tujuh lainnya masih proses. Sementara itu dua aduan belum terverifikasi.
“Aduan yang masuk rata-rata terkait infrastruktur jalan. Seiring adanya kanal pengaduan yang ada di setiap website milik OPD, sangat mengurangi yang masuk ke Matur Ibu. Itu merupakan bagian inovasi dari kami,” ucap Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa.
Amin mengapresiasi responsif dari sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Klaten. Terutama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang (DPU-PR), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dia terus mendorong OPD lainnya untuk melakukan hal yang sama. (*)
KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus mendorong organisasi perangkat daerah (OPD), untuk berinovasi dalam pelayanan publik. Setidaknya setiap OPD memiliki minimal satu inovasi pelayanan terhadap masyarakat. Diharapkan dengan inovasi tersebut, bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai tujuan akhirnya.
Melalui terobosan dan inovasi yang dilakukan Pemkab Klaten, menjadikan masyarakat semakin mudah mengakses pelayanan publik. Hadirnya inovasi tersebut, menyesuaikan harapan dan kebutuhan masyarakat. Didukung teknologi informasi (TI) terkini, sehingga bisa mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berkualitas. (ren/fer/dam)
Berikut inovasi pelayanan publik yang dihadirkan Pemkab Klaten untuk masyarakat:
Sistem Layanan Administrasi Kependudukan Dalam Jaringan (Sakura)
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Klaten secara resmi meluncurkan aplikasi Sistem Layanan Administrasi Kependudukan Dalam jaringan (Sakura), Mei lalu. Inovasi tersebut hadir untuk memudahkan pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat Klaten.
Aplikasi Sakura dapat diakses melalui website disdukcapil.klaten.go.id. Layanan yang disediakan, yakni kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, KTP elektronik, kartu identitas anak (KIA), perpindahan keluar, dan kedatangan penduduk. Termasuk pembaruan data atau online nomor induk kependudukan (NIK).
“Rata-rata sehari terdapat 50 persen pemohon mengurus dokumen kependudukannya melalui aplikasi Sakura. Misalnya untuk KTP elektronik, dari 300 permohonan, sekitar 150 di antaranya sudah mengurusnya secara online,” terang Kepala Disdukcapil Klaten Sunarna, Jumat (22/7).
Sunarna menambahkan, aplikasi Sakura terus disempurnakan. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat, agar mengurus dokumen kependudukan secara online. Sehingga tidak harus datang ke kantor. (*)
Titip Berkas Arsip Digitalku (Titip Bandaku)
INOVASI Titip Berkas Arsip Digitalku (Titip Bandaku) merupakan program penyelamatan arsip secara preventif, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Inovasi milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Klaten ini mulai beroperasi sejak 2019.
Total sudah mengalihmedikan 5.419 dokumen menjadi arsip digital, milik 539 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III di lereng Gunung Merapi. Terutama di Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.
Pelayanan ini dilakukan dengan jemput bola oleh dispersip. Kemudian mendata dan mengidentifikasi arsip vital. Hingga akhirnya dialihmedikan menjadi arsip digital. Dibuktikan dengan penandatanganan berita acara, autentifikasi arsip digital, serta back up data oleh petugas.
“Untuk KRB III dan KRB II di wilayah lereng Merapi, sudah 100 persen mengalihmediakan dokumennya menjadi arsip digital. Antusias masyarakat terhadap pelayanan kami memang besar sekali. Dokumen yang dialihmedikan seperti KTP, sertifikat, ijazah, maupun BPKB,” kata Kepala Dispersip Klaten Syahruna.
Syahruna menambahkan, jajarannya tidak sekadar mengalihmedikan dokumen saja. Tetapi juga menyosialisasikan kepada masyarakat, terkait pentingnya kearsipan dokumen. Selanjutnya program Titip Bandaku akan digulirkan di daerah rawan bencana banjir, tahun ini. Seperti di Kecamatan Cawas dan Bayat. (*)
Pelaporan Bencana dari Masyarakat (PENA-Mas)
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten meluncurkan aplikasi pelaporan bencana dari masyarakat (PENA-Mas) di Pendapa Pemkab Klaten, Juli ini. Aplikasi tersebut berbasis website, dapat diakses masyarakat di pena-mas.klaten.go.id.
“Aplikasi ini kami inisiasi untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Jika mengetahui ada bencana, masyarakat bisa langsung melapor kepada kami. Harapannya segera direspons dengan cepat, didukung teman-teman relawan. Kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten Sri Winoto.
Sri Winoto mengaku aplikasi PENA-Mas dapat digunakan untuk melaporkan berbagai bencana. Seperti angin ribut, banjir, tanggul jebol, gempa bumi, hingga tanah longsor. Sehingga respons yang dilakukan BPBD lebih cepat. Termasuk mewujudkan kepuasan masyarakat, terkait penanganan kebencanaan di Kota Bersinar.
Ke depann, aplikasi ini akan disempurnakan. Termasuk menambahkan sejumlah fitur dan informasi. Serta diintegrasikan dengan kejadian lainnya, seperti kecelakaan lalu lintas maupun bencana lainnya. (*)
Diskon Mami Ojol
DINAS Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Klaten (Dinsos dan P3AKB) Klaten memiliki inovasi, terkait distribusi alat dan obat kontrasepsi di masa pandemi. Namanya Diskon Mami Ojol, karena layanan tersebut memanfaatkan ojek online (ojol). Sekaligus upaya meminimalkan kontak langsung selama pandemi Covid-19. Serta mewaspadai lonjakan kelahiran bayi yang tak terkendali.
“Saat ini pelayanan distribusi alat dan obat kontrasepsi bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Inovasi ini diharapkan memberi kemudahan dalam pemenuhan, sekaligus pendekatan kepada calon akseptor,” kata Kepala Dinsos dan P3AKB Klaten M. Nasir.
Nasir mengaku ada 100 fasilitas kesehatan (faskes) di Klaten yang melayani KB. Ketika ada pengajuan dari faskes, langsung dikirim melalui ojol atau PT Pos Indonesia. Harapannya faskes tetap menerima pasokan alat dan obat kontrasepsi sesuai kebutuhan. (*)
Matur Dokter
MATUR Dokter adalah sebuah aplikasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Klaten. Program ini diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, dan diluncurkan pada 2019. Melalui aplikasi ini, masyarakat mendapatkan kecepatan dalam penanganan, utamanya kegawatdauratan dengan menghubungi call center. Termasuk berkonsultasi dengan dokter, terkait masalah kesehatan sehari-hari. Serta tips sehat hingga informasi kamar kosong di rumah sakit.
Aplikasi Matur Dokter bisa diunduh melalui PlayStore di Android. Operasionalnya didukung Tim Matur Dokter dari 34 puskesmas. Ditambah kader Matur Dokter yang ada di tiap desa maupun kelurahan. Serta belasan unit ambulans Matur Dokter, plus berbagai sarana-prasarana pendukung lainnya.
Aplikasi Matur Dokter menjadi andalan Dinkes Klaten, dalam memberikan berbagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bahkan telah dijadikan call center untuk segala informasi terkait penanganan Covid-19. (*)
Satu Hari Dua Berita (Sariduta)
DINAS Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten juga memiliki inovasi. Namanya Dalam Sehari Dua Berita (Sariduta). Merupakan komitmen diskominfo untuk menginformasikan berbagai kegiatan Pemkab Klaten. Termasuk berbagai potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bersinar dalam bentuk berita.
“Awalnya tidak punya target. Lalu ada inovasi, minimal membuat dua berita dalam sehari. Baik kegiatan pemkab maupun UMKM. Tidak hanya bentuk tulisan, tetapi juga video yang kami bagikan lewat media sosial milik diskominfo,” papar Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa.
Diskominfo tidak hanya mengunggah pemberitaan di website milik pemkab, yakni klatenkab.go.id. Tetapi juga mengirimkan ke website milik Pemprov Jateng, yakni jatengprov.go.id. Selama periode Januari-Mei, terdapat 52 berita yang terunggah di website tersebut.
“Kabupaten Klaten menduduki urutan ke-4 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, untuk jumlah berita yang terunggah di jatengprov.go.id. Semoga ke depan kami bisa lebih baik lagi,” ucapnya. (*)
Matur Ibu
MATUR Ibu merupakan kanal pengaduan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang bisa diakses di maturibu.klaten.go.id. Melalui website tersebut, masyarakat bisa melaporkan banyak hal, diserta data dan fakta. Setiap aduan akan direspons oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, maksimal 1×24 jam.
Dalam merespons aduan yang masuk, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten menyiapkan admin utama. Ketika ada aduan masuk, akan diteruskan ke admin OPD terkait untuk menjawab. Termasuk tindak lanjut dalam menyelesaikan aduan dari masyarakat.
Data Diskominfo Klaten, periode Januari-Juni terdapat 47 aduan yang masuk Matur Ibu. Dari jumlah itu, 38 di antaranya telah diselesaikan, sedangkan tujuh lainnya masih proses. Sementara itu dua aduan belum terverifikasi.
“Aduan yang masuk rata-rata terkait infrastruktur jalan. Seiring adanya kanal pengaduan yang ada di setiap website milik OPD, sangat mengurangi yang masuk ke Matur Ibu. Itu merupakan bagian inovasi dari kami,” ucap Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa.
Amin mengapresiasi responsif dari sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Klaten. Terutama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang (DPU-PR), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dia terus mendorong OPD lainnya untuk melakukan hal yang sama. (*)
Penerbit : PT Surakarta Intermedia Pers
Alamat : Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 37 Surakarta