You are here:

kicknews.today- Puskesmas Sakra Timur kini kondisinya cukup memprihatinkan. Selain tidak layak dan fasilitas kurang memadai, juga tidak bisa menampung banyak pasien.
Dari segi wilayah, Puskesmas yang berdiri di Desa Lepak ini sangat strategis. Mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Sakra Timur yang berjumlah sekitar 53.063 jiwa.
Masyarakat menaruh harapan pada Pemda dan DPRD Lombok Timur agar Puskesmas Baru bisa diwujudkan. Mengingat pelayanan kesehatan masyarakat bagian yang sangat penting untuk diprioritaskan.
“Kalau dibanding dengan Puskesmas lain di Lombok Timur sudah sangat tidak layak. Kami harap pemerintah bisa membangun Puskesmas Baru bagi masyarakat Sakra Timur,” harap Ketua FPM2, Muhammad Hamzanni ketika hearing di Kantor DPRD Lombok Timur, Senin (25/7).
Puskesmas Sakra Timur pernah direhab tahun 2018 sampai 2020, tapi tidak menunjukan perubahan. Kapasitas rawat inap yang tidak memadai membuat masyarakat tidak nyaman. Belum lagi kondisinya sempit dan tampak kumuh.
“Yang ada malah membuat pasien tambah sakit,” ujarnya.
FPM2 terus mendorong agar pembangunan Puskesmas Sakra Timur tetap diprioritaskan, meski diakui perluasan lahan masih terkendala. Bahkan pihaknya sudah beberapa kali mendorong pihak desa setempat untuk membangun komunikasi dengan pemilik lahan. Sayangnya, tidak membuahkan hasil.
“Ini tugas kita bersama. Kami harap pemerintah turun tangan agar lahan sekitar puskesmas bisa dibebaskan,” harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Dr. Fathurrahman mengaku sudah menerima proposal atas pembangunan Puskesmas tersebut. Hanya saja, hasilnya memang saat ini kementerian belum menjadikan puskesmas baru sebagai fokus atau prioritas pembangunan.
“Menurut kami di Dikes, Puskesmas Sakra Timur sudah layak direlokasi, karena lahannya sangat sempit,” kata Fathurrahman.
Sejatinya, Pemda akan akan terus berupaya ke kementrian, agar relokasi gedung puskesmas bisa disetujui. Paling tidak, gedung baru minimal di atas lahan 30 are dengan anggaran sekitar Rp6 miliar.
“Saya pribadi juga berharap Puskesmas direlokasi, mengingat lokasinya sentral. Kami akan upayakan untuk pembangunan Puskesmas baru, peralatan dan tenaga medis baru. Sedangkan untuk pembangunanya akan direncanakan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” ujarnya.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Lombok Timur dari Fraksi PAN, Wais Al Qarni menyebutkan, pihaknya tetap atensi tuntutan dari masyarakat. Namun menurut politisi Dapil 2 ini,  pembangunan di lokasi tersebut terkesan mepet dengan pemukiman warga. Solusinya, harus dibangun di lokasi yang baru dan strategis.
“Cuman saat ini kami masih terkendala dengan harga tanah di lokasi baru itu yang naik signifikan,” jelas anggota Komisi 4 Bidang Pembangunan dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lombok Timur ini.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan beberapa pihak agar bisa kerjasama dan dari bidang aset akan menyiapkan relokasinya. Apabila masyarakat sudah menyetujui, maka bisa dibahas lebih lanjut pada rapat pembahasan anggaran, agar bisa direalisasikan oleh Pemda.
“Harus ada kerjasama baik antara pemerintah, legislatif dan masyarakat, InsyaAllah pembangunan Puskesmas bisa diwujudkan,” pungkasnya. (cit)
Editor: Juwair Saddam

source