TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna merealisasikan janjinya semasa kampanye dengan membangun dua rumah sakit baru di wilayah Bandung Selatan.
Pembangunan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) merupakan terobosan Bupati Bandung di masa kepemimpinannya di tahun pertama ini, guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Lokasi pembangunan RSUD Cimaung berada di Jalan Raya Pangalengan, Desa Cikalong, Kecamatan Cimaung. Berdiri di atas lahan seluas 16.425 m2 dengan luas total bangunan mencapai sekitar 6.378,5 m2 dan membutuhkan anggaran mencapai Rp.24,8 miliar.
Sedangkan pembangunan RSUD Kertasari berlokasi di Desa Sukapura, dengan luas lahan sekitar 19,831 m2, yang memerlukan biaya mencapai Rp24,3 miliar.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, pembangunan dua rumah sakit tersebut merupakan upayanya dalam mewujudkan misi kedua pemerintah daerah, yakni menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.
“Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan pemerintah kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami Pemkab Bandung akan terus berkomitmen serta menaruh perhatian besar kepada sektor kesehatan masyarakat,” ungkap bupati di sela acara Ground Breaking RSUD Kertasari, Rabu (29/6/2022).
Sebagai wujud keseriusannya, tahun 2023 mendatang, rencananya Pemkab Bandung akan mengalokasikan anggaran pembangunan tiga rumah sakit lainnya yaitu di daerah Pangalengan – Ciwidey – Rancabali (Pacira), Kecamatan Banjaran dan Tegalluar. Karena keterbatsan anggaran, maka sisanya groundbreaking dilakukan tahun depan.
“Saat ini Kabupaten Bandung telah memiliki 11 unit rumah sakit. Lima diantaranya dikelola pemerintah daerah, lima dikelola pihak swasta dan satu unit rumah sakit dikelola Lanud Sulaiman,” terang bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Kang DS juga menjelaskan, selain bentuk pemerataan fasilitas kesehatan, pembangunan RSUD tipe D itu bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, serta peningkatan akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau akibat kondisi geografis.
“Kabupaten Bandung memiliki topografi yang berbukit-bukit. Khusunya di Kecamatan Kertasari yang jauh dari pusat kota, dirasa perlu adanya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan yang dapat mencakup wilayah selatan Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Melalui kehadiran dua RSUD tersebut, Dadang berharap, masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama pasien rujukan dari puskesmas di wilayah selatan. Sehingga, angka kematian pasien akibat jauhnya akses kesehatan pun dapat ditekan.
“Tentunya, pembangunan rumah sakit ini juga akan ada multiplier effect untuk pembangunan dan perekonomian masyarakat setempat, karena akan menyerap tenaga kerja sekitar wilayah tersebut,” imbuh Dadang.
Dengan adanya pembangunan fasilitas kesehatan itu, bupati berharap indeks kesehatan Kabupaten Bandung akan terus meningkat, sehingga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
“Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), indeks kesehatan Kabupaten Bandung dari tahun 2019 mencapai 82,15 poin, meningkat 0,20 poin pada tahun 2020 di angka 82,35 poin. Bersama indikator daya beli dan pendidikan dapat meningkatkan IPM Kabupaten Bandung menjadi 72,73 poin,” kata Bupati Bandung. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
10/11/2021 – 09:39
Copyright 2014 – 2022 TIMES Indonesia. All Rights Reserved.
Page rendered in 3.9745 seconds. Running in Unknown Platform