“Mudah-mudahan pertengahan Ramadan sudah bisa difungsikan. Sudah bisa dipakai beribadah. Mudah-mudahan ya,” ungkapnya, Jumat (1/4/2022).
TP menegaskan proses pengerjaan masjid masjid terus dioptimalkan. Ia berharap setidaknya masjid tersebut dapat mulai dipakai pada Ramadan tahun ini. Untuk kelanjutan proyek ini pihaknya sudah berkonsultasi ke instansi terkait.
“”Kita konsultasi di BPKP, BPK dan LKPP dan memperkenankan untuk tetap dilanjutkan (pembangunan Masjid BJ Habibie),” jelasnya.
Pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie menyedot anggaran besar. Bahkan mendapat dua kali suntikan dana. Pertama berasal dari DID sebesar Rp 28,9 miliar. Selanjutnya, Pemkot dan DPRD sepakat mengucurkan Rp 14 miliar di APBD perubahan 2021.
Terpisah, Ketua Fraksi NasDem DPRD Parepare Yasser Latief menuuturkan pihaknya sudah menyampaikan teguran atas keterlambatan rampungnya masjid ini. Pengerjaan disebutnya sudah melewati target pengerjaan.
“Masjid terapung kontraknya deadline-nya Kamis (31/3/2022). Ini sudah melewati deadline-nya. Ini semestinya segera dievaluasi,” ungkapnya.
Yasser menyebut ia sudah menyampaikan pandangannya saat digelarnya penyerahan laporan keterangan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) pada Kamis 31 Maret lalu. Sehingga dia menyerahkan proses selanjutnya ke pihak terkait.
“Tugas pokok kami sebagai wakil rakyat sudah mengingatkan,” tukasnya.
Simak Video “Heboh! Masuk Masjid Kawasan Wisata di Sumbar Diminta Retribusi Rp 5.000“
[Gambas:Video 20detik]
(tau/sar)