Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatatkan kinerja operasional yang positif. Sepanjang tahun 2019, BPJS akhirnya mencetak laba bersih Rp 369,07 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih rugi bersih Rp 57,33 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan audited per 31 Desember 2019 yang dipublikasikan, BPJS Kesehatan membukukan laba setelah memperoleh kerugian dana badan senilai Rp 57,33 miliar pada 2018. Perolehan laba tahun berjalan ini didukung oleh pertumbuhan sejumlah indikator kinerja di antaranya kenaikan pendapatan operasional, dan berkurangnya rugi operasional.
Laba ini adalah laba dari dana badan merupakan dana yang digunakan untuk kepentingan operasional BPJS Kesehatan. Dana tersebut terpisah dari Dana Jaminan Sosial (DJS) yang digunakan untuk pembayaran klaim pelayanan kesehatan.
Mengacu laporan keuangan tersebut, pendapatan operasional BPJS Kesehatan naik 8,49% menjadi Rp 4,09 triliun pada 2019 dibandingkan dengan pendapatan operasional periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 3,77 triliun.
Beban operasional pada 2019 juga tercatat Rp 4,11 triliun atau naik 3,23% dari tahun sebelumnya Rp 3,98 triliun. Sementara itu rugi operasional berkurang menjadi Rp 19,14 miliar, dari sebelumnya Rp 208,69 miliar.
Adapun total aset dana badan mencapai Rp 13,26 triliun, naik 4,5% dari tahun 2018 yakni Rp 12,69 triliun.
Dana Jaminan Sosial
Khusus untuk dana jaminan sosial kesehatan, BPJS Kesehatan masih mengalami penurunan aset neto alias minus Rp 17,04 triliun dari periode tahun 2018 yakni juga minus Rp 10,94 triliun.
Aset neto di akhir periode 2019 yakni negatif Rp 50,99 triliun dari sebelumnya minus Rp 33,96 triliun. Jumlah beban mencapai Rp 129,11 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 107,60 triliun.
Sementara pendapatan dari dana jaminan sosial kesehatan ini naik menjadi Rp 112,07 triliun, dari tahun 2018 yakni Rp 96,67 triliun. Jumlah aset untuk dana jaminan sosial ini mencapai Rp 1,68 triliun dari tahun 2018 Rp 1,91 triliun, sementara total liabilitas dan aset neto terjadi defisit yakni Rp 1,68 triliun dari tahun sebelumnya defisit Rp 1,91 triliun.

source